Peningkatan Penggunaan Produk Alkes dalam Negeri, Peluang Bisnis yang Menjanjikan

Jum'at, 12 Mei 2023 | 19:10 WIB
Peningkatan Penggunaan Produk Alkes dalam Negeri, Peluang Bisnis yang Menjanjikan
Ilustrasi produk alat kesehatan dalam negeri. (Dok: IRRA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejalan dengan upaya pemerintah yang berkomitmen terus-menerus mendorong peningkatan penggunaan alat-alat kesehatan dari dalam negeri, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melihat hal tersebut sebagai peluang bisnis yang terus terbuka.

Agar industri di dalam negeri mampu bangkit dan bertumbuh lebih tinggi, strategi pemerintah adalah mendorong optimalisasi penggunaan produk yang berasal dari dalam negeri, terutama pada instansi pemerintah melalui berbagai pengadaan barang dan jasa yang didanai oleh APBN, APBD dan sumber dana lainnya .

”Secara visi bisnis, IRRA melihat fokus belanja pemerintah yang berorientasi kepada optimalisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) menjadi peluang yang menjanjikan. Keyakinan ini menjadi dasar bagi kami, karena saat ini IRRA sudah memiliki sister company yang bergerak di bidang manufaktur, dan telah lama bergelut di dalam bisnis alat-alat kesehatan (alkes) buatan dalam negeri," ujar Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk, Heru Firdausi Syarif, Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Berbagai hal sudah dilakukan oleh PT Oneject Indonesia (OJI) sebagai sister company IRRA, mulai dari memproduksi alat suntik pintar atau smart syringe, yang merupakan gabungan dari safety needle dan Auto Disable Syringe (ADS). Adapun TKDN produk jarum suntik sekali pakai tersebut mencapai 60%.

Baca Juga: Tiga Kunci Jaminan Kualitas Akan Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Berbagai mitra usaha IRRA menjadi produsen alat kesehatan, termasuk berbagai suplemen dengan brand-nya antara lain Avimac sebagai produsen suplemen; Zepa yang produksinya berupa desinfektan dan handsanitizer; KSM Care dan Trisan Care (barang-barang medis habis pakai); Sinmed dengan produksi kantung plastik untuk limbah dan sampah medis; serta Arkan produsen tabung darah. Brand-brand tersebut memproduksi perlengkapan alat-alat kesehatan di dalam negeri.

Sedangkan Enesers merupakan prinsipal di dalam negeri yang juga sudah mampu menghasilkan produk USG 2D produksi anak bangsa. Selain itu IRRA juga menggandeng sejumlah perusahaan importir yang memproduksi peralatan Digital X-Ray, Mammography, ESWL, dan C-Arm.

“Kebijakan pembelian produk dalam negeri ini tidak hanya di negara kita. Kita sudah memulai tahun 2022. Tahun 2023, Amerika Serikat juga melakukan hal yang sama, mengumumkan prioritas pembelian produk dalam negeri pada belanja belanja pemerintah,” kata Presiden Joko Widodo, dalam sambutannya pada pembukaan Business Matching Tahap V 2023 dengan tema “Produk Dalam Negeri Berdaya Saing untuk Kemandirian Bangsa” di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Kementerian Perindustrian mencatat, setelah Covid-19 masuk ke Indonesia, dari sekitar 500 produk alat kesehatan, lebih dari seperempatnya sudah dapat diproduksi dalam negeri. 

“Keberadaan industri alkes di dalam negeri mendukung program substitusi impor alat kesehatan. Sebagaimana telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo untuk menggunakan produk-produk buatan dalam negeri, Kemenperin terus mendukung pertumbuhan dan kemandirian industri alat kesehatan dengan memberikan berbagai kebijakan yang kondusif serta instrumen yang berpihak kepada industri alat kesehatan dalam negeri,” jelas

Baca Juga: RSDC Wisma Atlet Tak Lagi Beroprasi, Sejumlah Alat Kesehatannya Dihibahkan

Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate), Taufik Bawazier, peralatan kesehatan merupakan salah satu produk yang peredarannya diawasi secara ketat melalui persyaratan standar keamanan dan registrasi izin edar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI