Suara.com - Hutan bakau memiliki peranan penting dalam lingkungan, baik dari segi ekologi. Di mana, area ini menjadi habitat hewan laut, pelindung garis pantai, serta menjadi penyerap gas karbondioksida dan penghasil oksigen.
Banyak orang bergantung pada ekosistem hutan bakau sebagai sumber makanan, perlindungan dan pendapatan mereka. Sejalan dengan misi ini, maskapai Cathay Pacific akan bekerjasama dengan masyarakat dan komunitas setempat dalam proses penanaman pohon.
Di mana, akan ada 3000 pohon bakau yang ditanam di Indonesia sebagai bagian rencana penanaman 20.000 pohon bakau di Asia Tenggara. Tujuannya, kata Matthew Choi, Country Manager Cathay Pacific untuk Indonesia, adalah untuk membantu komunitas dalam usaha restorasi habitat lokal serta mendorong ketahanan terhadap perubahan iklim.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Cathay Pacific untuk menanam 1 pohon untuk setiap pembelian 1 tiket penerbangan di kawasan Asia Tenggara selama periode kampanye 1 Ticket, 1 Tree yang diadakan selama November 2022," kata dia dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Baca Juga: Pantai Kampung Melayu Batu Besar Dicemari Limbah B3, Asparnas Minta Bentuk Satgas Pencemaran
Dalam proses restorasi hutan bakau ini, Cathay Pacific bekerjasama dengan organisasi lokal Sebumi. Sebumi merupakan organisasi yang berfokus untuk mengedukasi, menjalankan, serta beradaptasi, dengan tujuan untuk mewujudkan gaya hidup berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Selama 4 tahun, Sebumi membantu memproteksi area konservasi seluas 8.273 Ha, menanam 1.057 bakau dan 590 coral, mengoffset 1.089 ton karbon, mengedukasi lebih dari 20.000 orang di urban dan rural serta mengembangkan 7 komunitas di sekitar area konservasi yang tersebar di Indonesia.
"Sebumi mengapresiasi kegiatan penanaman 3000 bakau oleh Cathay Pacific yang dilakukan di Teluk Jakarta sebagai bentuk nyata dari industri penerbangan dalam usaha membantu masyarakat lokal dalam membangun ketahanan iklim," kata Iben Yuzenho, founder Sebumi.
Lebih lanjut, kata Iben, Sebumi juga berharap inisiatif 1 ticket 1 tree ini juga dapat menambah kesadaran wisatawan untuk mengambil pilihan aktivitas perjalanan yang lebih bertanggungjawab dan berdampak positif bagi bumi.
Menurut dia, kegiatan ini juga penting bagi pemberdayaan masyarakat lokal melalui pemanfaatan kawasan hutan bakau sebagai destinasi wisata berkelanjutan dan sumber pengembangan produk lokal bernilai ekonomi.
Baca Juga: Menilik 3 Faktor Sebab Musabab Munculnya Obsessive Compulsive Disorder
Hal ini secara simultan akan mendorong masyarakat terlibat secara aktif dalam konservasi bakau di sekitar tempat tinggalnya sehingga akan mendukung tercapainya ketahanan iklim, baik pada tingkat lokal maupun global.