Suara.com - Dunia kesehatan di Indonesia terus berkembang dan memiliki kualitas yang terus meningkat. Sejak beberapa tahun lalu, Indonesia juga tengah berupaya mengembangkan wisata kesehatan (wellness tourism) yang di dalamnya juga terdapat wisata medis (medical tourism).
Seja 2009, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membentuk perkumpulan bernama Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia (Perkedwi). Perkedwi mengembangkan konsep Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia yang terbagi ke dalam 5 pilar.
Lima pilar yang dimaksud adalah Wisata Medis, Wisata Kebugaran, Estetika, Anti Penuaan dan Herbal Tersaitifikasi, Wisata Ilmiah Kedokteran, Wisata Olahraga yang mendukung Kesehatan, dan Dukungan Sektor Kesehatan di Destinasi Prioritas dan Super Prioritas.
Menurut Ketua IDI Wilayah DKI Jakarta, dr. Aldrin Neilwan, IDI yang merupakan wadah berkumpulnya para dokter sangat mendukung terbentuknya Perkedwi. Apalagi, IDI juga mewadahi antara lain pengembangan ilmu dan implementasi ilmu tersebut di lapaknya.
"Kita punya satu prinsip, tidak ada kata terlambat untuk melakukan sesuatu yang baik. Jadi lebih cepat akan lebih baik. Contoh sekarang dari Perkedwi mulai didirikan di wilayah DKI Jakarta. Tentunya kita juga akan menghimpun semua stakeholder dokter dan stakeholder lain yang ada di DKI yang bisa mendukung di dalam wisata kesehatan, kata dr. Aldrin Neilwan Panca Putra, dalam keterangan yang diterima Suara.com
Saat ini, Perkedwi sudah dibentuk di tujuh cabang di Indonesia yakni; Medan, DIY, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, Banten, dan terbaru DKI Jakarta.
Untuk wilayah Aceh dan Jawa Timur masih berstatus Caretaker. Selanjutnya, empat cabang lainnya yakni Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Nusa Tenggara Timut (NTT) masih dalam tahapan proses Caretaker.
Dokter Aldrin berharap dengan semakin kuatnya Perkedwi, Indonesia akan menjadi salah satu pelayan kesehatan terbaik di dunia. Tentu saja tidak hanya memberikan layanan kesehatan untuk warga lokal, tapi juga untuk warga negara lain yang ingin menjalani medical tourism sekaligus wellness tourism di Indonesia.
Baca Juga: History of Kasoem Bandung, Wisata Kesehatan dan Inspirasi Konsistensi Bisnis