Perkembangan Internet, Masyarakat Salatiga Diajak Gunakan Teknologi untuk Dakwah

Selasa, 18 April 2023 | 16:05 WIB
Perkembangan Internet, Masyarakat Salatiga Diajak Gunakan Teknologi untuk Dakwah
Chip In Literasi Digital. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan dunia internet saat ini menciptakan sekali fenomena menarik. Internet dapat menjangkau hampir seluruh kebutuhan hidup manusia, salah satunya adalah kebutuhan beragama.

Kadis Kominfo Kota Salatiga, Drs. Budi Prasetiyono, M.Si mengatakan, internet digunakan oleh hampir 215 juta pengguna internet, dari total 275 juta orang. Ini menunjukan betapa penggunaan internet di Indonesia sangat luar biasa. Salah satu fungsi yang bisa dilakukan melalui internet adalah berdakwah.

Dahulu dakwah didapat melalui pertemuan keagamaan, namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi, dakwah dapat diakses melalui radio, televisi, dan bahkan saat ini, melalui internet atau media digital lainnya. Dakwah melalui media digital biasa disebut dakwah digital.

Menurut hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet (media sosial) di Indonesia sebanyak 50,7% pengguna Facebook, 17,8% pengguna Instagram, 15,1% pengguna Youtube, 1,7% pengguna Twitter dan 0,4% pengguna Linkedin (Laporan Survey Penetrasi Dan Pengguna Internet Indonesia Tahun 2018).

Oleh karena itu, hal ini merupakan tantangan terbesar para pemuka agama untuk dapat lebih kreatif dalam menyebarkan agama. Mereka harus belajar mengikuti perkembangan teknologi, agar tujuan penyebaran ilmu keagamaannya dapat tersebar dan terserap dengan baik.

Sekretaris Redaksi NU Sleman Media mengungkapkan, sebagai pengguna, kita harus pandai memfilter mana informasi yang benar dan salah. Jangan sampai salah pemahaman, yang akhirnya malah tersesat ke dalam pemaham-pemahaman yang jauh dari syariat hukum Islam.

Literasi Digital
Pengetahuan literasi digital merupakan salah satu fokus penting pemerintah demi menurunkan angka penyebaran disinformasi melalui media digital. Literasi Digital Indonesia digunakan sebagai acuan dalam merancang kurikulum Program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia 2020-2024.

Ada 4 pilar yang menjadi bagian dari kerangka kerja pengembangan kurikulum Literasi Digital, yaitu:

(1) Digital Skill atau kecakapan digital, kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: 5 Tips Melindungi Anak dari Pengaruh Buruk Internet, Orang Tua Wajib Tahu!

(2) Digital Culture atau budaya digital, kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI