Dompet Dhuafa Buka Kolaborasi Bangun 60 Kawasan Masyarakat Berdaya

Selasa, 18 April 2023 | 11:23 WIB
Dompet Dhuafa Buka Kolaborasi Bangun 60 Kawasan Masyarakat Berdaya
Kick Off 60 Kawasan Mandiri & Berdaya (MADAYA) di Rumah Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/4/2023). (Dok: Dompet Dhuafa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terdapat 14 indikator capaian sehingga dapat dikatakan sebagai Kawasan Madaya, yaitu:
1.SDM Terampil mengelola komoditas
2.Kelompok Pemberdayaan
3.Kelembagaan Ekonomi Masyarakat
4.Pusat Belajar Masyarakat
5.Sekolah Bintang
6.Kader Pendidikan
7.Penyelesaian Isu kesehatan
8.Jumlah Kader sehat
9.Peta Kesehatan Masyarakat
10.Pertumbuhan aset wakaf
11.Kawasan tanggap bencana
12.Kelembagaan kearifan budaya
13.Valuasi Aset wakaf Produktif
14.Revenue wakaf

Hingga saat ini, sudah ada 24 kawasan yang dibina oleh Dompet Dhuafa, namun masih dengan temanya masing-masing. Belum ada yang mencakup kelima tema/pilar dengan 14 indikator di atas. Sehingga, ke-24 kawasan ini lah nantinya yang akan dikembangkan lebih dulu menjadi Kawasan Madaya, kemudian menyusul 36 kawasan lainnya.

"Sebelumnya, Dompet Dhuafa telah berhasil menjalankan program pendayagunaan zakat berbasis spot dan isu kemiskinan. Jumlah program cukup banyak dan tersebar di banyak titik. Akibatnya adalah sebaran program hanya mampu mengubah tema per tema, skala perubahannya pun kecil-kecil. Untuk kawasan pemberdayaan sendiri Dompet Dhuafa saat ini memiliki 24 kawasan binaan, namun masih secara tematik," terang Bambang, Direktur Program Dompet Dhuafa.

Di antara protofolio program pemberdayan Dompet Dhuafa berbasis kawasan yang hingga kini terus berkembang adalah: Program Kopi Solok Sirukam, Sumatera Barat; Sekolah Literasi Indonesia (SLI) di Kabpaten Gowa, Sulawesi Selatan dan Kabupaten Sumab Barat Daya, NTT; Kawasan Sehat Desa Gili Gede Indah, Lombok Barat, NTB yang berkolaborasi dengan PT. Kimia Farma.

Rizki Oktavianus selaku Manager Umum & TJSL PT. Kimia Farma mengatakan, "Kami memiliki komitmen bahwa kami terus memberikan kualitas kesehatan kepada masyarakat. Kami senang sekali bertemu dengan Dompet Dhuafa membuat program yang bernama Kawasan Sehat yang letaknya ada di Gili Gede, Lombok. Di sana kami sediakan sebuah kapal yang bernama Klinik Apung untuk memberikan layanan kesehatan ke pelosok-pelosok pulau kecil yang sulit terjangkau". 

Semakin bergulirnya waktu, semakin banyak pula program yang digulirkan di kawasan ini. Bahkan, bukan hanya bidang kesehatan saja namun juga kegiatan sosial maupun lingkungan. Sampai saat ini, Kimia Farma dan Dompet Dhuafa terus melakukan komunikasi untuk terus mengembangkan kawasan ini menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi, bukan hanya pada sektor kesehatan saja, namun juga dengan pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan dakwah. 

Pendamping Program Desa Kopi Sinjai, Daeng Ramli turut menceritakan kisahnya bersama Dompet Dhuafa menggugah warga Sinjai. Bermula dari keresahannya pada tahun 2015, yang saat itu ia bekerja dengan tugas memperkenalkan sebuah produk kopi. Tercetus dalam benaknya bersama teman-temannya, "Lah kok kita mengenalkan kopi orang, sedangkan kita sendiri punya kopi khas daerah kita sendiri,". 

Akhirnya pada tahun 2017, ia bersama teman-temannya memutuskan untuk kembali ke daerah asalnya di Sinjai untuk memulai mengenalkan dan mengembangkan pemberdayaan kopi khas Sinjai. Mulanya yang diberdayakan ada 3 petani kopi, kemudian bertambah menajdi 5, bertambah lagi menjadi 10, bertambah lagi menkadi 22, kemudian 40, dan sekarang ada 52 petani. "Kami ajarkan para petani kopi bagaimana memperoses biji kopi sehingga memiliki nilai jual yang tinggi," jelasnya.

Untuk mewujudkan Kawasan Madaya ini, tentu Dompet Dhuafa tidak dapat bekerja sendirian. Kolaborasi serta masukan-masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk berhasil mencetak muzakki-muzakki baru dari yang sebelumnya mustahik.

Baca Juga: TERBARU! Sandiaga Uno Berpotensi Menduduki Posisi Teratas di PPP dan Menjadi Kandidat Utama Pilpres 2024

"Semaksimal mungkin, kita bisa menggandeng berbagai pihak sehingga kita berharap dari sistematika yang ada, program ini dapat menjangkau banyak daerah yang mungkin sekarang potensi sudah ada namun hanya perlu sentuhan pemberdayaan dan pendampingan," kata Rahmad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI