Suara.com - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi non-profit yang didirikan oleh Grup GoTo, meluncurkan Mentor Fellowship sebagai perwujudan akan komitmen dalam mengakselerasi kemajuan untuk menyelesaikan permasalahan literasi dan kemampuan digital di Indonesia.
Inisiatif ini merupakan satu-satunya ruang bagi profesional teknologi untuk berjejaring (networking), sekaligus saling berbagi (sharing) hingga meningkatkan kapabilitas (leveling up) di Indonesia.
Mendukung agenda pemerintah dalam memperkuat ekonomi digital di Indonesia, YABB menjalankan misi untuk memastikan setiap orang Indonesia bisa berpartisipasi di dalam ekonomi digital, serta menjadikan Indonesia sebagai sumber kekuatan talenta digital.
Monica Oudang, Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa menyampaikan bahwa Indonesia butuh lebih banyak talenta digital yang menguasai keterampilan abad 21, tangguh, dan mampu beradaptasi menghadapi perkembangan teknologi yang pesat.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Menghasilkan 500 Startup Baru Pada Tahun 2024
“Melalui kekuatan gotong royong, YABB terus berupaya untuk menghasilkan solusi yang inovatif. Salah satu solusi yang telah YABB laksanakan adalah program Generasi GIGIH yang memberi kesempatan kepada generasi muda dengan beragam latar belakang untuk menjadi talenta muda Indonesia yang siap berkarir di sektor teknologi,” kata Monica dalam keetrangannya.
Menurut Monica, pihaknya mengidentifikasi pelajaran penting bahwa program Generasi GIGIH dan sejenisnya masih harus terus meningkatkan skala dampak yang dihasilkan agar mampu mengentaskan permasalahan kemampuan digital di Indonesia. Inilah yang kemudian mendorong YABB untuk meluncurkan Mentor Fellowship.
Budaya mentoring dinilai tepat untuk mengisi kesenjangan kemampuan dengan perkembangan teknologi untuk mencetak para talenta teknologi yang bisa mengetahui, mengoperasikan, hingga menciptakan solusi inovatif.
Sebanyak 212 mentor fellows yang berasal dari berbagai perusahaan di Indonesia, Singapura, dan India telah bergabung ke dalam inisiatif Mentor Fellowship, termasuk Raditya Gumay yang juga merupakan Senior Principal Engineer Gojek.
Para mentor akan dibekali berbagai materi soft skills–facilitating skill dan juga mentoring skill yang disusun oleh pakar di industri, sehingga siap untuk menjalankan transformational mentorship yang dapat memberikan manfaat besar bagi para mentor dan mentees.
Baca Juga: KADIN Gandeng Indosat Jaring 1.000 Talenta Digital di Indonesia