Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan, untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Pelatihan tersebut mengusung tema: Bebas namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial yang dilaksanakan pada Rabu, 5 April 2023 secara daring dengan cara Nonton Bareng di Aula Sekolah Mereka. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 2000 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMAN 23 Maluku Tengah, SMAN 17 Maluku Tengah, dan SMAN 04 Maluku Tengah.
Status literasi digital di Indonesia pada tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan. Dalam merespon kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Dirjen Aptika, Samuel Abrijani Pangerapan yang menyampaikan maksud tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital diadakan dengan empat pilar yakni: Kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku.
Baca Juga: Pentingnya Jeli Memanfaatkan Kecerdasan Buatan agar Tak Ketinggalan Zaman
Koordinator Pengawas Kabupaten Maluku Tengah, Pieter Ririmase yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Papua dan Sekitarnya.
“Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Tengah, membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka,” ujar Pieter.
Kembali diadakannya Workshop Literasi Digital, Deddy Triawan selaku pegiat literasi, memberikan materi pertama mengenai Etika digital. “Dalam berinternet, ada yang namanya ber-etika dan ber-etiket. Beretika adalah berikaitan dengan tata cara penulisan dan penggunaan fitur dalam media internet seperti menggunakan besar dan kecilnya huruf dalam penulisan kalimat, mengutip berita dari situs sesuai dengan porsinya. Dan beberapa hal lain yang berkaitan dengan penulisan dan berita yang diambil,” terang Deddy.
“Ber-etiket berinternet, berkaitan dengan yang tidak jauh berbeda dari etika tapi lebih detail. Seperti, menuliskan subjek email untuk memudahkan penerima pesan, menghargai hak cipta orang lain, menghargai privasi orang lain, dan sebagainya,” tambahnya.
Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya. Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.
Baca Juga: Mendidik Anak di Waktu Kecil? Buya Yayha: Berantem!
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.