Suara.com - Tuberkulosis (TBC) masih menjadi salah satu penyakit menular penyebab kematian terbesar di Indonesia. Menurut data KEMENKES, ada lebih dari 900 ribu orang hidup dengan TBC. Presiden Republik Indonesia mengeluarkan PERPRES NO. 67 tahun 2021 tentang penanggulangan Tuberkulosis untuk mengeliminasi TBC pada tahun 2030. Otsuka sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Kesehatan, menginisiasi program “Free TBC at Workplaces” sebagai wujud komitmen Otsuka sesuai dengan filosofi perusahaan yaitu Otsuka People Creating New Product for Better Health Worldwide.
Program ini telah mendapat dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Kesehatan. “Free TBC at Workplaces” merupakan program yang bertujuan untuk menanggulangi TBC di tempat kerja dan memberikan pendampingan bagi mereka yang ditemukan positif TBC.
Dalam memperingati Hari TBC Sedunia tahun 2023, Otsuka bersama dengan Najwa Shihab memberikan edukasi dan pemahaman tentang TBC, serta memerangi stigma terkait TBC yang selama ini dipersepsikan keliru oleh masyarakat di Indonesia.
Najwa Shihab selaku Founder Narasi menyampaikan bahwa stigma negatif tentang TBC harus kita lawan bersama-sama dengan memberikan informasi yang benar. “Dari hasil survei ada hal pertama yang terlintas ketika mendengar TBC, ada yang menjawab penyakit kutukan, penyakit penduduk pemukiman kumuh, penyakit turunan dan ada yang menganggap sederhana seperti penyakit flu & batuk biasa,” ucapnya.
Baca Juga: Kisah Indra Bekti Merawat Sang Istri Ketika Sakit TBC
Dr. Yoesrianto Tahir selaku Dokter/Medical Advisor mengatakan bahwa ada banyak faktor yang mendukung kesembuhan pasien TBC, salah satunya adalah kepatuhan pengobatan karena pasien TBC harus rutin dan teratur minum obat minimal 6 bulan sesuai anjuran dokter dan terpenuhi nutrisi hariannya serta mendapatkan dukungan dari keluarga, rekan kerja dan perusahaan tempat bekerja.
HR & Corporate Communication Director Otsuka, Sudarmadi Widodo menyatakan bahwa data Penderita TBC di Indonesia didominasi oleh usia produktif, sehingga tempat kerja menjadi salah satu area penularan TBC. “Maka dari itu Otsuka menginisiasi Program “Free TBC at Workplaces” yang sudah berjalan sejak Juli 2022 lalu dan telah diikuti oleh 9 perusahaan dan saat ini terdapat lebih dari 8.000 karyawan yang telah dilakukan tracing dan screening awal. Mereka yang terkonfirmasi positif TBC akan diberikan program pengobatan yang komprehensif,” ungkapnya.
Ia melanjutkan bahwa yang paling berat saat ini adalah tentang Stigma TBC, ada kecenderungan perusahaan tidak mau membuka diri jika ada karyawan yang positif TBC, kedua adalah karyawan itu sendiri yang malu mengakui penyakit TBC karena adanya image negatif dari TBC. “Kami di Otsuka memiliki filosofi Otsuka-people creating new products for better health worldwide, sehingga kami berkomitmen untuk membantu memberikan solusi tentang TBC di Indonesia,” tambah Widodo.
“Stigma bisa dilawan dengan informasi, sosialisasi dan edukasi, mari bersama untuk menyampaikan tentang informasi yang tepat tentang TBC, program yang diinisiasi oleh Otsuka yang didukung oleh Kementerian Kesehatan & Kementerian Ketenagakerjaan untuk kampanye yang berkelanjutan terkait TBC ini dan semoga semakin banyak perusahaan yang dapat mengikuti inisiasi yang sudah dilakukan oleh Otsuka. Mari temukan, obati dan eliminasi TBC mulai dari lingkungat terdekat,” tutup Najwa Shihab.
Baca Juga: Anak Hanung Bramantyo Idap Bronkitis, Ini Bedanya dengan Pnemonia dan TBC