Suara.com - Gigi palsu atau gigi tiruan sangat penting karena memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan dan kualitas hidup seseorang. Tak terkecuali pada lansia, sebab tak sedikit orang tua yang menyepelekan gigi yang tanggal karena termakan usia.
Padahal, memiliki gigi di usia lanjut merupakah hal yang penting. Tak hanya membuat fungsi pengunyahan berjalan sebagaimana mestinya, memiliki gigi di usia senja dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Kehilangan gigi dapat menyebabkan seseorang kesulitan dalam makan, berbicara, dan merasa kurang percaya diri. Semestinya di usia tua, seseorang bisa menikmati makanan yang enak dan mengunyah dengan baik.
Mengunyah dengan baik pun memiliki efek penting bagi kesehatan, yakni dapat mencegah masalah pencernaan. Banyaknya lansia yang tidak memakai gigi palsu selain merasa tidak butuh, bisa disebabkan karena biaya memiliki gigi palsu cukup tinggi.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Asam Urat, Anak Muda Wajib Tahu Agar Terhindar Saat Lansia Nanti
Sebagai bentuk kepedulian pada para lansia agar bisa menikmati masa tua dengan gigi yang baik, Orange Dental bekerja sama dengan Achmad Zaky Foundation mengadakan program sosial #GigiPalsuUntukYangTersayang. Program ini bertujuan membantu para lansia untuk mendapatkan gigi palsu yang berkualitas secara gratis.
"Selain itu, untuk mempermudah Sahabat Orange yang ingin memberikan hadiah gigi palsu untuk keluarga mereka secara gratis melalui Orange Dental," kata Chief Executive Officer Orange Dental, Syifail Ramadhana.
Dengan diadakannya kampanye ini, Syifail juga menekankan betapa pentingnya menggunakan gigi palsu pada lansia dan menegaskan kerugian tanpa gigi palsu. Sehingga, para lansia tak lagi menyepelekannya.
"Apabila gigi ompong tidak diganti dengan gigi palsu maka gigi yang masih ada akan secara perlahan bergerak mengisi posisi yang kosong tersebut. Hal ini dapat berdampak buruk pada susunan gigi yang masih ada," pungkas Syifail.
Selain itu, lanjut Syifail, fungsi pengunyahan juga tidak berjalan secara maksimal. Sehingga makanan tidak bisa dihaluskan secara baik dan tidak bisa diproses melalui pencernaan secara optimal.
"Ditambah lagi, gigi yang hilang tersebut juga berdampak kepada artikulasi dalam berbicara. Sehingga mengakibatkan terhambatnya komunikasi dengan lawan bicara karena kata yang diucapkan kurang bisa terdengar dengan jelas," imbuhnya.
Penggunaan gigi palsu sendiri bisa bertahan selama 5-10 tahun sesuai perawatan dan kondisi mulut pemakainya. Perawatan gigi palsu sebaiknya dilakukan sesuai anjuran dokter gigi, serta rutin memeriksakan gigi dan kesehatan mulut agar penggunaan gigi palsu tetap baik.