Suara.com - ASA Indonesia resmi melantik Dewan Pengurus Periode 2023-2025 dan membuka Rapat Kerja Dewan Pengurus. Dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/3/2023), Ketua Umum ASA Indonesia terpilih, Sonia Ramadhani Syukur menerangkan ASA sebagai organisasi yang baru saja lahir visi utama adalah menjadikan ASA sebagai rumah kembali para Alumni ASA dimana ALSA sebagai asal muasal organisasi ini telah berdiri sejak tahun 1989 pada ALSA Conference pertama di Jakarta, Indonesia. "Jadi dapat dilihat bahwa dari sejarah ALSA bahwa Mahasiswa Hukum Indonesia saat itu memegang peranan penting dalam pembentukan ALSA tsb yang saat ini beranggotakan 16 Negara sbg National Committee," terang Sonia.
Selain itu Sonia juga menyatakan ASA National Committe Indonesia dalam Kepengurusan Pertama ini bertekad untuk melakukan konsolidasi dan kolaborasi diantara member ALSA tersebut. “Hal ini menjadi sangat relevan mengingat tantangan para Law Graduates saat ini makin besar sehingga membangun network tidak hanya di tingkat nasional namun perlu juga di jalin dalam tingkat regional dan internasional dan kedepannya diharapkan untuk berkiprah lebih aktif dan memperkaya kegiatan di bidang hukum dan kolaborasi dengan institusi hukum dan organisasi professional hukum lainnya,” ucapnya.
Prof Eddy Hiariej, Wakil MenHUKHAM memberikan selamat atas pelantikan Dewan Pengurus ASA dan menyampaikan Keynote Speech via online. “Saya mengetahui ALSA sejak semester pertama saya kuliah pada tahun 1993 di FH UGM dan organisasi ini selama 30 tahun masih tetap eksis, hal ini membuktikan bahwa ALSA memberikan warna dalam tataran kemahasiswaan dan saat ini para Alumni ALSA secara resmi membentuk ASA untuk dapat meneruskan cita-cita mereka pada waktu kuliah untuk memberikan kontribusi hukum kepada pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.
Dewan Pembina ASA, Laode M. Syarif Wakil Ketua KPK 2015-2019, Said Zaidansyah Deputy Country Director Asian Development Bank dan Hendronoto Soesabdo Partner pada AFHS Lawfirm menyampaikan sangat bangga dengan keberadaan ALSA yang sejak tahun 1989 dibentuk ternyata hingga dengan saat ini ALSA masih bertahan, semakin berkembang dan menjadi sangat besar dan semoga keberadaan ASA ini dapat meneruskan “the sprit of activism” tidak hanya memupuk “the spirit of professionalism” karena ALSA sendiri lahir dari student activism sehingga ASA sebagai wadah alumni dari ALSA shall continue that spirit dan kita harus dapat menularkan nilai-nilai baik bangsa Indonesia kepada bangsa lain dan mengambil nilai-nilai baik bangsa lain kepada kita, serta ASA harus merangkul alumni ALSA untuk dapat saling memberikan manfaat yang baik.
Baca Juga: Dear Mahasiswa, Mending Aktif Organisasi atau Magang Ya?
Selain itu, Wakil Ketua Umum ASA Indonesia, Chandra Agus Salim menambahkan ASA Indonesia memiliki jaringan nasional dan internasional sehingga akan berupaya membuka kerjasama seluas-luasnya.
"Setelah selesai pelantikan, kami (Dewan Pengurus-red) akan lanjut mengadakan rapat kerja dewan pengurus agar seluruh bidang dapat berkolaborasi mempersiapkan berbagai kerjasama dengan lembaga ataupun instansi dalam pengembangan ilmu hukum maupun ilmu lainnya dan akan segera menginisiasi pembentukan ASA Internasional,” tutup Chandra.