Suara.com - Pengharum ruangan alami, saat ini mulai banyak diminati publik. Rumah sebagai tempat tinggal bukan lagi soal bersih dan nyaman saja, wewangian pun dipilih untuk melengkapi suasana rumah, karena mempunyai manfaat positif, seperti mampu meningkatkan suasana hati, dorongan energi dan relaksasi.
Salah satu merek wewangian alami pertama buatan Indonesia adalah Scent & Light. Pada 2016, Scent & Light didirikan oleh kakak beradik, Johanna Tania Haryanto, Nerissa Arviana Haryanto, dan Alvon Lesmadi.
Usaha ini berawal dari kesukaan Johanna akan parfum dan wewangian dan hobinya membuat kreasi seni. Ia pun mulai membuat lilin aroma dari dapur rumah.
Dengan berbagai banyak percobaan, tidak disangka, produk yang berbahan dasar utama kedelai sebagai lilin tersebut mendapat respons yang positif dari teman dan kekuarganya.
Baca Juga: Brantas Abipraya Fokus Optimalkan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Pada Januari 2016, kakak beradik tersebut memutuskan untuk serius membuat merek bernama Scent & Light, yang menyediakan suvenir, hampers dan bekerja sama dengan merek lain, seperti Kiehl's, Melissa dan Loccitane.
Produk mereka booming saat pandemi Covid-19 dari saluran penjualan e-Commerce, seperti Tokopedia dan Shopee. Mereka lalu mengalami penjualan yang signifikan.
“Kami tidak menyangka dengan sambutan masyarakat terhadap produk kami saat pandemi beberapa waktu lalu. Penjualan kami pun terus meningkat melalui sejumlah marketplace,” ungkap Johanna.
Dengan pengikut sebanyak 22 ribu di Instagram (@scentandlight), Scent & Light pernah berkolaborasi dengan merek lain seperti The Face Shop, Melissa Shoes, Loccitane, Kiehl’s. Di bawah naungan PT. Eco Kilau Aroma di Gading Serpong, Tangerang, Scent & Light mulai merambah pasar Internasional dengan mengikuti acara creator market Public Garden Singapore pada April 2023.
Baca Juga: Gelaran Business Matching Produk Dalam Negeri 2023