Suara.com - Sebanyak 2,3 juta pengguna sudah mengakses platform Belajar.id. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang memiliki akun Belajar.id terbanyak, yang mana untuk Jateng saja, aktivasi akunnya sampai saat ini sudah 1,7 juta.
Fakta ini diungkapkan dalam Lokakarya Cara Baru untuk Belajar yang diselenggarakan Google for Education di Semarang, Jateng, Selasa (14/3/2023).
Hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno S.E., M.M., jajaran dinas pendidikan kabupaten/kota, kepala sekolah, serta guru di provinsi tersebut.Lokakarya ini digelar untuk mendorong para pemangku kepentingan di sektor pendidikan untuk mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi pendidikan, seperti misalnya perangkat Chromebook dan Akun Pembelajaran Belajar.id.
"Teknologi berpeluang mengatasi kendala kesenjangan kualitas pendidikan yang muncul dari kebijakan zonasi. Teknologi juga bisa membantu guru mengajar dimana pun, mengatasi masalah yang muncul di Jawa Tengah, di mana banyak guru harus mengajar di lokasi yang jauh dari tempat tinggal," ujar Sumarno.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Andi Sudirman Bahas Ekonomi, Pendidikan Vokasi, dan Energi Terbarukan di Australia
Sementara itu, Country Lead Google for Education Indonesia, Olivia Basrin, mengatakan, Google berkomitmen menyertai transformasi pendidikan Indonesia, mengenalkan kelas masa depan dengan ciri siswa sebagai global problem solver.
Menurutnya, ada dua kota/kabupaten di Jateng yang punya tingkat aktivasi akun Belajar.id lebih dari 50 persen.
"Kota Pekalongan saat ini aktivasinya paling tinggi, 80 persen. Sementara Kebumen aktivasinya mencapai 70 persen," jelasnya.
Menuurtnya, para tenaga pendidik di Jateng pun antusias terhadap inisiatif transformasi digital di sektor pendidikan. Hal ini terlihat dari banyaknya tenaga pendidik yang sudah mendapatkan sertifikasi Google for Education.
"Sudah ada sekitar 2.000 guru yang mendapatkan sertifikasi. Ini merupakan 15 persen dari total nasional," katanya.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan di IKN Nusantara
Secara nasional, Google sudah melatih 200.000 guru di Indonesia, dan 13.000 orang di antaranya telah mendapatkan sertifikasi pendidik internasional.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemdikbudristek, Dr Muhamad Hasan Chabibie S.T., M.Si. mengungkapkan, ekosistem belajar digital lewat Belajar.id telah memungkinkan distribusi materi belajar lebih luas, pembelajaran personal, dan kolaborasi antarsiswa. Selain itu, jumlah akun Belajar.id yang dibuat sendiri saat ini sudah mencapai 40 juta.
"Secara nasional, kita menyasar setidaknya 28 juta akun Belajar.id. Dari jumlah yang kita targetkan itu, sampai saat ini sudah ada 11 juta akun yang sudah aktif.
Dalam acara itu, lebih dari 40 kepala dinas pendidikan di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta beserta jajarannya berkumpul untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi pendidikan, khususnya Chromebook dan Google Workspace for Education. Mmereka juga mempelajari cara meningkatkan keamanan digital dalam pembelajaran.
Komunitas Google Educator dan kapten serta co-kapten Belajar.id menjadi penggerak dalam forum. Topari, Google Educator Leader dari Yogyakarta sekaligus guru di SMA Negeri 1 Playen Gunung Kidul, membagikan pengalamannya melakukan transformasi digital di sekolahnya yang sebenarnya masih minim akses internet.