Jauhkan Anak dari Diabetes dengan Masakan Serba Kukus

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 26 Februari 2023 | 18:40 WIB
Jauhkan Anak dari Diabetes dengan Masakan Serba Kukus
Makanan dikukus disebut lebih sehat lantaran nutrisi lebih terjaga dan rendah kalori dibandingkan digoreng atau ditumis. (Foto: Dok. SESA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengukus disebut sebagai cara mengolah makanan paling sehat dibanding menggoreng atau menumis.

Dengan mengukus, kandungan gizi dan kalori makanan lebih terjaga ketimbang mengolah makanan dengan cara lain seperti menggoreng. menumis atau merebus.

Sayangnya mengolah makanan dengan cara dikukus kurang disukai anak-anak.

Bila kita bertanya soal makanan kesukaan pada si kecil, sudah hampir pasti jawaban yang keluar tidak akan jauh dari hidangan cepat saji yang banyak digoreng seperti nugget, ayam goreng, sosis dan sejenisnya.

Baca Juga: Viral Video Mario Dandy Satrio Dibelikan Tas Luis Vuitton oleh Ibunya, Warganet Geram: Duit Rakyat Tuh!

Padahal, makanan sejenis itu rendah kandungan zat gizi yang berperan penting sebagai penyedia tenaga untuk mengarungi hari.

Berbahayanya lagi, makanan cepat saji juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan akibat kandungan kalori yang tinggi.

Andai dibiarkan dalam waktu yang lama, bukan tidak mungkin buah hati dapat mengidap obesitas, darah tinggi atau bahkan diabetes.

“Junkfood sangat tinggi gula dan inflamatif. Anak-anak sekarang itu sudah banyak yang kena hipertensi, diabetes melitus tipe II karena ini,” jelas Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) dalam sebuah talkshow di Jakarta.

Kabar baiknya, risiko tersebut dapat dicegah dengan membiasakan anak untuk menyukai hidangan non-goreng sejak dini.

Baca Juga: Cara Tiongkok Genjot Warganya Cepat Punya Anak, Cuti hingga 30 Hari untuk Pengantin Baru

Pasalnya, sajian alternatif tersebut cenderung memiliki indeks gula yang jauh lebih rendah dibandingkan jajanan pada umumnya.

“Jadi, pesan saya solusinya kembali ke makanan alami, real food, seperti banyak sayuran, rebus-rebusan. Kentang rebus, kentang goreng dan keripik saja misalnya,” lanjut dr. Piprim.

Pernyataan dr. Piprim itu didukung juga oleh nutrisionis PT Sehat Secara Alami (SESA), Reni Rahmawati.

Menurutnya, konsumsi hidangan non-goreng bahkan juga dapat membuat tubuh bekerja secara lebih optimal.

“Selain memiliki cita rasa yang lebih enak, makanan yang diolah dengan cara rebus, kukus, bakar atau panggang juga memiliki nilai kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan makanan yang yang digoreng,” papar Reni.

Sadar akan isu kesehatan yang mengintai para anak penggemar hidangan serba goreng, SESA sebagai distributor perusahaan yang fokus mendistribusikan produk sehat, memperkenalkan GreenPan Steamy.

Produk kukusan premium ini dapat mendukung niat para ibu dalam mendorong keluarganya bertransisi menjadi penikmat hidangan kukusan.

“Kami berkomitmen penuh mendukung para ibu untuk mengaplikasikan gaya hidup sehat terhadap anggota keluarganya melalui produk pengukus yang memungkinkan para ibu menyajikan hidangan kukus secara rutin, praktis dan menyenangkan,” ujar Chief Marketing Officer SESA, Renny Hasibuan.

Selain membantu bahan masakan untuk tetap memiliki kandungan zat gizi yang tinggi pasca dimasak, pengukus makanannya juga dirancang agar dapat menghasilkan hidangan yang lezat.

Hal itu dimungkinkan oleh desain produknya yang membuat makanan terasa lebih lezat saat ditumpuk di dalam kukusan.

Tak lupa, sebagai pengukusnya juga sudah terbebas dari risiko mengeluarkan racun yang umum terjadi pada alat masak tradisional.

Alhasil, selain lepas dari ancaman penyakit yang dapat muncul dari makanan cepat saji, anak pun dipastikan bebas dari kemungkinan disusupi zat berbahaya yang dilepas alat saat proses memasak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI