Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan, untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Maluku-Papua terhadap media digital yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Pelatihan tersebut mengusung tema: Cyberbullying: Apa itu dan bagaimana cara menghentikannya? yang dilaksanakan pada Kamis, 23 Februari 2023 secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMAN 62 Maluku Tengah, SMAN 31 Maluku Tengah, SMAN 27 Maluku Tengah, SMAN 26 Maluku Tengah, SMAN 18 Maluku Tengah, SMAN 10 Maluku Tengah, SMAN 6 Maluku Tengah.
Status literasi digital di Indonesia pada tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan. Dalam merespon kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Kegiatan workshop diawali dengan sambutan dari Bapak Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) Bapak Johnny G Plate yang secara daring menyampaikan bahwa selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia. Kemenkominfo juga secara langsung mengadakan sekolah vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
“Kemenkominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu: Digital Leadership Academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang per tahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital Talent Scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” tutur Johnny.
Baca Juga: Kemenkominfo Blokir 7 Situs Jual Beli Organ Manusia, Buntut Remaja Bunuh Bocah di Makasar
Selanjutnya diteruskan dengan sambutan dari Dirjen Aptika, Bapak Samuel Abrijani Pangerapan yang menyampaikan maksud tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku.
Hari ketiga Workshop Literasi Digital, Azizah Zuhriyah selaku pegiat literasi, memberikan materi pertama mengenai etika digital. “Siapapun bisa menjadi korban cyberbullying. Cyberbullying sendiri adalah tindakan perundungan yang terjadi di dunia maya. Umumnya tindakan ini terjadi di media sosial, game online dan berbagai platform yang menyediakan kolom untuk chatting,” ujar Azizah.