Suara.com - Rony Helmi mungkin tidak asing bagi sebagian orang yang sedang belajar bisnis atau para pemerhati bisnis syariah. Pria berdarah Minangkabau itu gemar memberikan kiat sukses berwirausaha sesuai dengan syariat dan tuntunan ajaran Islam melalui sosial media miliknya, seperti Instagram dan Youtube.
Pemilik akun instagram @ronyhelmi ini kerap membagikan sejumlah konten edukasi bisnis, mulai dari bagaimana memulai bisnis, cara mengatur keuangan dan sejumlah tips berbisnis ala Nabi Muhammad SAW.
Saat ini, Rony Helmi dikenal sebagai muslimpreneur yang memiliki sejumlah bidang usaha di beberapa sektor, mulai dari ritel, travel umrah dan haji, percetakan, penjualan obat herbal hingga food & beverage. Namun siapa sangka di balik kesuksesannya, pria yang akrab disapa Bang Rony ini juga kerap mengalami jatuh bangun.
Rony bercerita, ketertarikannya dengan bisnis dimulai dari bangku SD. Di masa kecilnya, Rony sudah terbiasa diajarkan untuk menabung jika memiliki keinginan untuk membeli sesuatu. Sejak SD hingga SMP, Rony sempat berjualan mainan layangan hingga petasan sebagai tambahan uang saku.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan agar Dagangan Kita Menjadi Prioritas Pelanggan
"Dari SD, karena memang kondisi keluarga, papa mama tidak ngajarin kita dikasih fasilitas, sehingga akhirnya aku nabung untuk bisa beli mainan. Mau ngapain, nabung dulu, dan akhirnya waktu itu mulai beli layangan, jual-beli layangan, pakai sepeda terus jualin," ungkap Rony, saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Beranjak dewasa, perjalanan Rony menjadi pengusaha tak selamanya mulus. Saat merintis bisnis sambil menyelesaikan studinya di Guangzhou, China, Rony pernah ditipu rekan bisnisnya hingga mengakibatkan usahanya jatuh bangkrut.
"Dapat klien yang ekspor dari China ke Indonesia, itu satu kontainer 60 feet. Selesailah semua pekerjaan itu. Apa yang terjadi qadarullah sudah ambil kantor, sudah sewa kantor, sudah ngerapihin dan lain sebagainya, sudah akad hitam di atas putih, ada materai dan lain sebagainya. Tapi walhasil, emang dasarnya mungkin pesennya itu sudah salah, dan akhirnya pada saat selesai project, payment sudah beres, uangnya nguap. Orangnya tak tahu, partner hilang," ungkap pria jebolan Jinan University, China itu.
Meski sempat jatuh bangun membangun bisnis, Rony mengaku, sang ayah merupakan sosok yang menginspirasinya untuk menekuni dunia bisnis. Pendidikan yang ditanamkan oleh kedua orang tuanya sejak kecil, membuat Rony bisa bangkit dan menjadi pengusaha hingga saat ini.
Berkat keuletannya, pria berusia 42 tahun itu telah menjadi pemilik bisnis di sejumlah sektor. Adapun beberapa usaha miliknya saat ini diantaranya, DM Group Ritel, Kawani Percetakan, Jejak Imani Umroh & Islamic Tours, Distribusi Produk Herbal Nisa.id, dan Ulik Coffe Food & Beverage. Semua perusahaan yang dimiliki Rony Helmi kini telah memiliki omset miliaran rupiah dan mendapatkan kepercayaan konsumen.
Baca Juga: Gerbong Pecinta Sandiuno Dorong Masyarakat Banyuwangi, Ciptakan Lapangan Kerja Melalui Wirausaha
Dengan legalitasnya, salah satu usaha Rony di bidang travel, yaitu Jejak Imani Umroh & Islamic Tours menjadi salah satu travel yang diperbolehkan membawa jamaah haji dengan jumlah banyak, di tengah aturan pembatasan kuota jamaah haji asal Indonesia yang diterapkan Otoritas Kerajaan Arab Saudi pada awal 2022.
Meski demikian, hingga saat ini Rony mengaku masih terus berusaha untuk melebarkan sayap bisnisnya di sejumlah sektor.
Tips sukses ala Rony Helmi
Sebagai Muslimpreneur, menurut Rony, definisi sukses adalah mendapatkan Surga Allah SWT di kehidupan akhirat nanti. Ia menyarankan para perintis usaha untuk terlebih dahulu meluruskan niat dalam berusaha.
"Niatnya dulu, kita ngapain karena apa? Kita membuat bisnis ini, karena Allah dan Rasulnya, maka Allah akan berikan jalan mudah. Kalau misalnya karena harta, tahta, wanita dan segala keindahan dunia, kita hanya dapatkan dunia. Kelihatannya dunia gemerlap, tapi sebetulnya hakikatnya di dunia sia-sia," pungkasnya.
Rony menambahkan, tips sukses berwirausaha yang ia lakukan adalah senantiasa meminta ridho kedua orang tua, menambah ilmu dan kecakapan, bersedekah dan terakhir bertawakal kepada Allah SWT.