Transformasi Digital Posyandu Dibutuhkan Untuk Tekan Angka Stunting di Indonesia

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 20 Februari 2023 | 19:05 WIB
Transformasi Digital Posyandu Dibutuhkan Untuk Tekan Angka Stunting di Indonesia
Aplikasi Digital Untuk Memantau Pertumbuhan Bayi dan Balita (Dok. Saga Sehat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penekanan angka stunting sangat penting untuk diperhatikan, terlebih Indonesia berpotensi menjadi pusat perhatian dunia internasional apabila memanfaatkan bonus demografi di 2045.

Sehingga perkembangan stunting harus diminimalisir, terlebih di ibu kota. Maka, ketika ditemukan kasus stunting di Puskesmas dan Posyandu harus segera ditindaklanjuti.

Hal inilah yang membuat Saga Sehat, layanan aplikasi digital untuk memantau pertumbuhan seputar kesehatan anak bayi dan balita hadir, mendorong transformasi digital Posyandu melalui antropometri dan aplikasi.

"Selama ini, Posyandu melakukan segala prosesnya secara manual, mulai dari alat timbangan hingga pencatatan dan pelaporan gizi. Fakta yang kami temukan adalah proses penimbangan dan pencatatan yang manual tidak mencapai akurasi yang diharapkan," ujar Dimas Harya, Juru Bicara Saga Sehat dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.

Baca Juga: Cegah Stunting Pada Anak Lewat Praktik Pengolahan Cokelat dengan Daun Kelor

Melalui inovasi besutan PT Sadamaya Graha Teknologi, kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dapat membuat laporan Kartu Menuju Sehat (KMS) digital dengan data yang tersimpan di smartphone, di mana akan sangat membantu orang tua balita ketika kartu pencatatan hilang atau lupa terbawa ketika kunjungan. 

Begitu pun dengan pelaporan, aplikasinya yang menyediakan fitur ekspor excel yang formatnya sudah disesuaikan dengan aplikasi ePPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sehingga proses pelaporan hanya membutuhkan waktu hitungan detik. 

Aplikasi ini juga mampu memantau pertumbuhan dan melakukan pencatatan informasi seputar kesehatan anak bayi dan balita secara mudah, sistematis, terstruktur, praktis, dan cepat melalui teknologi bluetooth.

“Pada prosesnya, alat antropometri dan pengembangan aplikasi ini turut melibatkan kader Posyandu sehingga memudahkan kami menggali masalah dan memberikan solusi teknologi yang paling efektif untuk menekan angka stunting," pungkasnya.

Dalam salah satu kegiatan penyuluhan antropometri di Posyandu RW 8 Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, mendapat tanggapan positif dari pihak Posyandu yang berpendapat kehadiran platformnya membantu proses waktu kegiatan Posyandu menjadi lebih optimal dengan hasil yang cepat dan akurasi yang tinggi.

Baca Juga: Sisi Positif Umpatan Gita Savitri dan Urgensinya

Dilengkapi berbagai fitur fungsional dan terintegrasi dengan timbangan dan alat ukur tinggi badan digital, data dapat diakses di aplikasinya yang berbasis Android secara real time. 

Ragam fitur di antaranya pendataan data anak dan orang tua, pengukuran pertumbuhan dan penimbangan berat badan anak, ekspor dan impor data ePPGBM, hingga layanan customer service untuk membantu kader Posyandu jika menghadapi kendala dalam penimbangan dan pencatatan via aplikasi. 

Produk antropometrinya sudah dikembangkan sejak 2020 dan mulai digunakan sejak 2021 di puluhan kabupaten kota dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60 persen.

Hasil dari komitmennya ini berhasil mengantar produknya meraih penghargaan dari pemerintah Kota Depok melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) pada penghujung 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI