Suara.com - Sebanyak 80 perguruan tinggi, lembaga pelatihan, digital training, kursus, dan lembaga pendidikan tinggi manca negara hadir dalam pameran pendidikan " Indonesia International Education Training Expo & Conference (IIETE)", pada 16-19 Februari, di Hall B, Jakarta Convention Centre.
Sederet kampus favorit meramaikan ajang yang bertema “Never Stop Learning” ini, yang digelar Wahyu Promo Citra dan didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Sebut saja diantaranya, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Surabaya, Institut Pertanian Bogor, Universitas Bina Nusantara, Universitas Kristen Krida Wacana, Universitas Terbuka, dan banyak lagi.
Sedangkan untuk kampus luar negeri, ada Malaysia (Kuala Lumpur International Education Consortium (KLIEC), Austria (University of Applied Sciences Upper Austria), Australia (Alliance College, Milcom Institute, Crown Institute of Higher Education/ Crown Institute of Business & Technology), Rusia (Kazan Federal University), dan Turki (Studyfans Turkey)
Baca Juga: Ini Dia Perguruan Tinggi Indonesia Pertama yang hadir di Metaverse
“Pameran IIETE yang kami selenggarakan rutin setiap tahun ini menjadi agenda penting peserta didik dari mulai kelas XI, XII atau di bawahnya untuk memperoleh informasi mengenai produk-produk pendidikan tinggi,” papar Presiden Direktur Wahyu Promo Citra (WPC), Sukur Saka pada pembukaan IIETE hari ini di JCC.
IIETE 2023 yang menempati area seluas 4000 m2 ini dibuka secara resmi oleh Yayat Hendrayana, Kordinator umum, kerja sama, dan humas Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, (Kemendikbudristek). Dalam sambutannya, ia memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi perguruan tinggi di masa depan.
Berdasarkan data yang dirilis Kemendikbudristek, saat ini terdapat kurang lebih 4.670 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih dari 8 juta. Meskipun begitu, pada Februari 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka pengangguran dari jenjang sarjana menyentuh hampir 900 ribu orang.
Penyebabnya, pertama, vertical miss match, yaitu kondisi di mana tingkat pendidikan tidak sesuai dengan tingkat pekerjaan. Kedua, horizontal miss match, yaitu latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan fungsi pekerjaan.
Melalui IIETE, Yayat mengimbau siswa-siswi yang bersiap ke jenjang pendidikan tinggi agar bisa memanfaatkan pameran ini semaksimal mungkin untuk mencari informasi tentang kampus dan berkonsultasi terkait program studi (prodi), struktur kurikulum, sistem belajar, prospek alumi ataupun kampus atau lembaga pendidikan yang akan dipilihnya. Bahkan kesempatan beasiswa bagi yang tertarik kuliah di luar negeri.
Baca Juga: Demi Penguatan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi, Lembaga Ini Jalin Kerjasama dengan AACSB
Setiap hari diadakan beragam acara, diantaranya talkshow tentang “Kegiatan di Luar Kampus bersama Kampus Merdeka” dan “Eksplorasi Karier Gemilang Bersama Kampus Merdeka”.
“Mereka dapat mengetahui out put dari program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka sebagai bekal setelah lulus kuliah,” ujar Sukur Saka.
Dalam IIETE, pengunjung bisa mengikuti sharing session, workshop, kompetisi bahasa (Inggris, Mandarin) dan kompetisi Tari Saman. Tak kalah menarik, calon mahasiswa bisa mendapatkan formulir gratis dan diskon masuk universitas, tempat kursus bahasa asing dan lembaga pelatihan yang diminati.
Besarnya komitmen terhadap dunia pendidikan membuat sejumlah influencer anak muda berprestasi, seperti health influencer Ayman Alatas dan peraih 100 lebih medali olimpiade tingkat internasional, Devon dan Mischka turut dihadirkan dalam pameran ini.
Event ini juga menawarkan beasiswa ke luar negeri untuk S1,S2 bahkan hingga S3, salah satunya dari Kazan Federal University, Rusia.