Jangan Terkecoh Produk Berlabel Bebas BPA, Apakah Benar-benar Aman?

Minggu, 05 Februari 2023 | 15:35 WIB
Jangan Terkecoh Produk Berlabel Bebas BPA, Apakah Benar-benar Aman?
Ilustrasi kemasan plastik mengandung BPA. (Dok: Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan ini gencar diberitakan bahaya bisphenol-A (BPA) pada kemasan plastik. Selain itu, muncul juga istilah BPA free dalam iklan air minum dalam kemasan, yang mengesankan seolah-olah BPA free lebih sehat dan aman.

Sebenarnya apa maksud BPA free?

Kandungan Etilen Glikol pada kemasan berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang sering digunakan untuk kemasan AMDK sekali pakai jauh lebih berbahaya bila dijemur disinar matahari karena dapat mengeluarkan zat antimoni trioksida yang bersifat karsinogenik dan diduga menjadi pemicu pertumbuhan sel kanker dan penyakit tidak menular lainnya. Kemasan sekali pakai yang digunakan berulang juga mudah tercemar bakteri.

Hasil penelitian yang dilakukan Universitas Texas di Amerika Serikat menemukan bahwa sebenarnya plastik yang tergolong BPA free juga mengandung komponen berbahaya. Kurang lebih 500 lebih produk rumah tangga yang digolongkan bebas BPA atau BPA free yang diteliti, ternyata 92 persen produk itu mengandung zat berbahaya yang bisa larut, ketika produk plastik itu dicuci, dipanaskan dan terpapar matahari.

Para peneliti juga menemukan bahwa produk bebas BPA itu ternyata juga mengandung bahan kimia yang meniru hormon estrogen dalam kadar cukup tinggi. Bahan kimia berbahaya paling tinggi ditemukan dalam produk botol bayi yang mengandung Polyethersulfone (PES) atau polyethylene terephthalate glycol (PETG), yang kandungan BPA-nya sudah diganti.

Dr Kenneth Spaeth, Kepala Bagian Kesehatan Okupasional dan Lingkungan di Northwell Health, New York, mengatakan dari sudut pandang konsumen, label bebas BPA tidak bisa diartikan lebih aman atau sehat. 

Dosen dan peneliti di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB), Nugraha Edhi Suyatma juga mengatakan hal senada. Menurutnya, kemasan yang tidak mengandung BPA belum tentu aman. Isu BPA bisa memberikan kesalahan persepsi di konsumen bahwa kemasan jenis ini berbahaya, sementara kemasan plastik lainnya terkesan aman.

Dia mencontohkan kemasan berbahan PET, seperti yang digunakan galon sekali pakai, seringkali diklaim bebas dari BPA.

"Kemasan ini juga ada risikonya bagi kesehatan. Di dalam kemasan PET, ada kandungan antimon, asetaldehid, etilen glikol, dan lain-lain yang juga berbahaya," katanya.

Baca Juga: 8 Pakar Pangan Sebut Air Galon Kemasan Polikarbonat Aman Dikonsumsi

Namun, kata Nugraha, risiko galon sekali pakai yang bebas BPA masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan sudah mengatur batas migrasi dari zat-zat kimia yang ada dalam kemasan galon sekali pakai itu, seperti migrasi asetaldehida, antimon, etilen glikol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI