Suara.com - Dalam rangkain peluncuran Sail Teluk Cendrawasih (STC) 2023 yang dilaksanakan, Jumat 3 Februari 2023 dan diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, turut berlangsung Forum Bisnis STC 2023 di ruangan Untaian 1 Gedung Sarinah Thamrin, Jakarta (2/3/2023).
“Sail Teluk Cenderawasih akan menjadi rangkaian Sail Indonesia yang ke-13. Kita patut berbangga bahwa setelah penyelenggaraan Sail Raja Ampat pada 2014 dan PON XX pada 2021 lalu, tanah Papua sekali lagi berkesempatan untuk menampilkan keelokan dan kekayaannya. Kegiatan ini agar dapat mengakselerasi peningkatan kualitas dan kuantitas ekspor hasil kelautan. Hal ini meliputi percepatan pembangunan sarana/prasarana pendukung, penyiapan SDM yang kompeten dan berdaya saing, dukungan pasca panen, rantai dingin yang mendukung ekspor perikanan, dan regulasi yang mendukung iklim usaha,” buka Menko Luhut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ( MENKO MARVES) dalam sambutannya saat meresmikan STC 2023
Dengan mengusung tema “Promosi Peluang Investasi Usaha Kelautan dan Perikanan” para bupati dari Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kepulauan Yapen dan Kabupaten Waropen memberikan paparan potensi kekayaan bahari di keempat kabupaten tersebut.
Provinsi Papua memiliki sumber daya hasil laut yang berlimpah, terlebih lagi letak Papua yang strategis berhadapan langsung dengan lautan Pacifik. Seperti yang diutarakan oleh Ketua Asosiasi Bupati Saireri Herry Ario Naap, S.Si., M.Pd. bahwa sesungguhnya kekayaan hasil laut Papua tidak pernah akan habis. Dan ini sejalan dengan suplai hasil laut yang sudah mengisi pasar ekspor hingga ke Jepang sebanyak tidak kurang dari 2,5 ton di penghujung tahun 2022.
Baca Juga: Bahas Anggaran TNI AD dan Papua di DPR, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman Malah ke Korea Selatan
Ditekankan oleh Herry Ario Naap yang juga Bupati Biak Numfor, Kabupaten Biak Numfor sendiri telah membangun infrastruktur penunjang ekspor seperti Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT), Dermaga PPI Fandoy, Pelabuhan Laut hingga Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo. Kesemua fasilitas tersebut tidak lain agar mempermudah pelaksanaan proses ekspor.
Peluang kerjasama yang dibuka oleh Pemda Kabupaten Biak Numfor yang tertuang dalam PP 24/2019 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi di Daerah. PT Indo Numfor Pasifik merupakan salah satu Mitra Usaha Pemda, telah membukukan ekspor Tuna hingga penghujung Desember 2022 hingga 54 Ton.
Pengembangan potensi perikanan budidaya yang saat ini sudah tersedia di wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Kepulauan Yapen dalam mendukung Blue ekonomi. Selain adanya komoditas unggulan Ikan Baramudi serta rumput laut, Kepulauan Yapen juga kaya akan potensi Wisata dan sangat terbuka bagi investor untuk berinvestasi.” Papar PJ. Bupati Kepulauan Yapen Cyfrianus Y. Mambay, S.PD, M.Si.
Di wilayah Kabupaten Kepulauan Yapen, sebagai penunjang telah tersedia KJA Offshore 37 unit, masing-masing terdiri dari 10 lubang dengan kapasitas 1 Unit KJA bisa input/menampung 6000 ekor benih Ikan Baramundi dan memiliki kapasitas tampung hingga 222.000 benih. Belum lagi potensi wisata lokal seperti Pulau Aiwai, Kampung Papuma, Pantai Sarawandori hingga Air Terjun Mantembu dan banyak lokasi surga tersembunyi lainnya yang dapat turut menggerakan perekonomian Yapen di sektor pariwisata.
“Sarmi bagian dari Pulau Papua besar yang bisa dikatakan sebagai Bandar kedualatan NKRI di punggung Papua. Di Kabupaten Sarmi selain memiliki potensi hasil laut andalan yaitu udang Black Tiger dan Udang Putih juga memiliki populasi ikan Tenggiri yang cukup banyak. Oleh karenanya Pemda sudah mengajukan pembuatan lahan SKPT seluas 10 hektar,” Ungkap PJ. Bupati Sarmi Markus O. Mansnembra.
Baca Juga: Strategi Pengembang Properti LPKR Incar Pembeli Rumah Perdana di Kawasan Tangerang
Dengan produksi udang Black Tiger dan Panied ± 25 Ton per tahun, Kabupaten Sarmi memberikan kebutuhan suplai udang peruntukan hotel, rumah makan dan kebutuhan masyarakat dengan tujuan pasar di wilayah Kabupaten Jayapura hingga Kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan. Dari kekayaan hasil laut tersebut, Kabupaten Sarmi juga memberikan kesempatan bagi para masyarakat Kabupaten Sarmi untuk menjajakan hasil olahan hasil laut berupa ikan asin Tenggiri, abon ikan, nugget ikan dan bakso ikan.
Lain halnya dengan Kabupaten Waropen. Dengan luas wilayah 10.843,97 km/segi dengan panjang garis pantai 197,65 km, memiliki potensi hutan mangrove yang luas. Secara geografis sebaran hutan mangrove di pesisir Kabupaten Waropen sebagian besar membentang dari mulai Distrik Wapoga sampai ke Distrik Masirei. Luas keseluruhannya pada tahun 2021 berdasarkan hasil analisis Geografis Information System (GIS) adalah sebesar 25.111,51 Ha.
Belum lagi Ekosistem padang lamun di Kabupaten Waropen paling banyak ditemui di daerah Pulau Nau dimana konsentrasi paling banyak berada pada bagian barat Pulau Nau dimana luas total ekosistem padang Lamun di Kabupaten Waropen adalah sebesar 45,39 Ha
“Mewujudkan Sektor Perikanan dan Kelautan Kabupaten Waropen yang Mandiri dan Berkelanjutan Berbasis Komoditi Unggulan. Salah satunya Besaran biokapasitas penggunaan lahan perikanan penangkapan dan budidaya kepiting bakau di pesisir Kabupaten Waropen dengan biokapasitas total sebesar 0,019091775 gha atau 6,48 x 10-7 gha/kapita dalam arti bahwa “ pemanfaatan lahan masih bisa ditingkatkan dalam proses supplay sumber daya kepiting bakau” jelas Lamek Maniagasi selaku Wakil Bupati Waropen
Forum bisnis STC 2023 yang dihadiri oleh para pengusaha dari Jakarta dan sekitarnya merupakan upaya yang dilakukan oleh para Bupati guna meningkatkan kesejahteraan serta pendapatan daerah masing-masing. Dan di tekankan pula oleh Ketua Asosiasi Bupati Saeseri, Herry Ario Naap, pemerintah daerah hingga ke level kelurahan sepakat untuk menjaga semua asset yang dimiliki oleh para pelaku usaha yang berencana berinvestasi. Terbukanya keran investasi merupakan Surga Investasi Hasil Laut Dan Pariwisata Di Provinsi Papua.