Suara.com - Makanan dan minuman merupakan dua bahan pokok yang sangat dibutuhkan manusia. Dan meski ada perlambatan ekonomi, namun industri makanan dan minuman diperkirakan masih akan menggeliat kuat di 2023 ini.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman seluruh Indonesia atau GAPMMI mencatat, permintaan dalam negeri dan permintaan global masih tetap menguat di tengah kondisi saat ini.
GAPMMI pun memperkirakan peningkatan kinerja industri makanan dan minuman mampu melesat lima sampai tujuh persen di tahun 2023.
Di sisi lain, COO UNIFAM Wishnu Pramuji percaya pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang semakin pulih dari pandemi Covid-19.
"Memasuki tahun 2023, Unifam optimistis mencapai hasil positif. Berbagai inovasi produk sudah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dari dalam maupun luar negeri,” jelas Wishnu dikutip dari siaran tertulis, Rabu (1/2/20223.
Demi mendapatkan hasil positif di 2023, Wishnu dan tim akan berusaha terus melebihi harapan pelanggan dengan menyediakan produk berkualitas serta memperluas dan memperkuat jaringan distribusi yang telah dimiliki.
"Selain itu, aktivitas penguatan branding dan promosi di berbagai media termasuk digital marketing akan digencarkan," tambahnya.
Selama 41 tahun lebih, perusahaan tersebut telah berhasil menciptakan berbagai produk camilan mulai dari Milkita Candy, Milkita Lollipop, Super Zuper dan Jagoan Neon, hingga produk-produk lain seperti Milkita Pasta, Pino Es Serut Buah dan Kiko Ice Stick.
“Produk confectionery masih menjadi penopang utama penjualan kami di tahun 2022. Produk hard candy dan hard lolly mengalami pertumbuhan positif lebih dari 60 persen di pasar domestik sepanjang tahun 2022."
"Hal ini menunjukkan kebutuhan akan kudapan yang berkualitas, aman dan higienis semakin menjadi pertimbangan bagi keluarga," pungkasnya.
Tak hanya berhasil di dalam negeri, perusahaan tersebut juga telah gencar melakukan ekspansi pasar ekspor ke 20 negara seperti ke Amerika Serikat, Vietnam, Philippines dan China.