Suara.com - Panitia Pelaksana Maritime Award memilih Pelabuhan Sunda Kelapa tempat perhelatan Maritime Award yang digelar pada 10 Februari 2023.
Maritime Award merupakan salah satu program utama kegiatan yang diselenggarakan oleh penyelenggara ISPEC (International Sea Port Exhibition and Conference) didukung oleh Keluarga Besar Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dan Keluarga Besar Soedarpo Sastrosatomo serta Yayasan Biijina Paksi Sitengsu.
Nama kedua tokoh nasional ini akan disematkan menjadi nama penghargaan dalam Maritime Award nanti.
Award atau penghargaan yang akan diberikan terdiri dari dua kategori utama yakni Diplomasi Maritim, Perintis dan Praktisi di Bidang Maritim dan diberi nama Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Award, serta Kategori Inisiator Kebijakan di Bidang Pembangunan Maritim yang akan menerima Soedarpo Sastrosatomo Award.
Baca Juga: Kepala LLDikti 9: Lulusan Politeknik Maritim AMI Makassar Banyak Bekerja di Kapal Asing
"Sebagai keluarga dari Almarhum Bapak Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Kartawidjaja, kami berterima kasih sekaligus bangga dengan adanya penyelenggaraan Maritime Awards ini. Pasalnya, nama Almarhum dipakai sebagai nama dari salah penghargaan dalam Maritime Award dan di masa ini masih ada pihak yang ingat atas jasa-jasa beliau yang mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Lewat deklarasi ini Indonesia menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dalam konvensi hukum laut United Nations Convention on Law of the Sea (UNCLOS), dikenal sebagai negara Kepulauan," tutur perwakilan keluarga sekaligus cucu dari Almarhum Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, Iwanshah Wibisono S.H., M.A., Jumat (27/1/2023).
Lebih jauh dia menyatakan bahwa tinggal kita yang kini harus jeli memanfaatkan kekayaan sumber daya laut kita untuk kesejahteraan bangsa sekaligus menjaga kedaulatan wilayah maritim Indonesia.
"Untuk memanfaatkan sumber daya laut maka kita harus membangun sektor maritim, sudah ada political will dari pemerintah dan kini tinggal political done. Semoga Maritime Award ini dapat menyuarakan pada para pemangku kepentingan bangsa ini untuk serius membangun sektor maritim Indonesia,” ujar mantan Diplomat ini.
Menurutnya, jika ada acara seperti ini maka sudah semestinya perbankan juga ikut dilibatkan.
Tujuannya agar industri perbankan lebih aktif dan terlibat dalam pembangunan sektor maritim tanah air, seperti memberikan kredit lunak pada para nelayan untuk membuat atau meremajakan peralatan menangkap ikan, mesin, hingga kapal mereka.
Baca Juga: Pengamat: Pelabuhan KCN Bagian Penting Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia
Harapannya, dengan peralatan, mesin, dan kapal yang modern, nelayan dapat memperoleh hasil tangkapan lebih dan mampu melaut lebih jauh hingga ke zona ekonomi eksklusif (ZEE).
"Keberadaan nelayan kita dapat membantu tugas pemerintah dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia, mereka bisa memberikan informasi bila aktivitas mencurigan maupun pihak asing di wilayah laut Indonesia. Perbankan juga dapat memberikan kredit pada pelaku industri transportasi laut, galangan kapal, cold storage, hingga pengolahan ikan. Bahkan jika perlu perbankan juga dapat dilibatkan memberikan membangun serta meremajakan kapal KRI milik Indonesia," tutur Iwan.
Sementara itu Almarhum Soedarpo Sastrosatomo merupakan seorang diplomati ulung, serta juru runding di beberapa perjanjian saat awal kemerdekaan Indonesia.
Sebelum mengundurkan diri jadi diplomat Indonesia di Amerika Serikat, ia sempat berkeliling Indonesia selama tiga bulan untuk mengamati bisnis apa yang bisa ia jajaki apabila keluar dari dunia politik.
Nasib baik dipihak Soedarpo, dengan usaha yang cukup keras dan kegigihan yang tak terhenti akhirnya ia sedikit demi sedikit bisa membangun bisnis yang luar biasa sukses.
Bahkan perusahaan yang ia dirikan PT. Samudera Indonesia menjadi perusahaan besar, bahkan aset yang dimiliki oleh perusahaan keluarga Soedarpo Sastrosatomo ini diperhitungkan di kancah Internasional.
Rencananya, Maritim Award bakal dihadiri Sri Sultan Hamengkubuwono X, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi Bin Yahya, Wakil Ketua Dewan PerwakilanDaerah (DPD) Nono Sampono, Prof. Hasyim Djalal, delapan Gubernur Provinsi Kepulauan dan 25 Bupati/Walikota dari Kabupaten/Kota Kepulauan, praktisi, akademisi maritim seluruh Indonesia, Asosiasi Port Shipping Logisti, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), hingga para Duta Besar negara sahabat antara lain Rusia, Qatar, Thailand, Swedia dan Aljazair
"Selain memberikan anugerah Maritime Awards kepada sejumlah tokoh nasional, dalam kesempatan itu, Sri Sultan HB X dan Habib Muhammad Luthfi bin Yahya akan menyampaikan orasi kebangsaan terkait kedaulatan maritim Indonesia," kata Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Pelaksana Maritime Award sekaligus Ketua Yayasan Biijana Paksi Sitengsu.
Sri Sultan HB X, sambung dia, akan membawakan orasi bertema Indonesia Ocean Policy and Maritime Soeverignity.
Sementara Habib Luthfi, sebagai representasi Nahdlatul Ulama (NU), akan membuka rangkaian acara Penganugerahan Maritim Awards dan memberikan orasi tentang Peradaban dan Kejayaan Maritim Nusantara Semasa Sultan Agung, Penguasa Kerajaan Mataram Islam.