Suara.com - "Membangun Karakter Melalui Membaca" menjadi topik utama dalam kegiatan Diskusi Pengembangan Literasi di Kota Bogor. Acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dengan menggandeng Nyalanesia ini berlangsung pada Kamis (12/1/2023) di Gedung Perpustakaan dan Galeri Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengemukakan bahwa karakter bagi seseorang, terutama generasi muda sangatlah penting. Menurutnya, tidak mungkin orang dapat berkarakter apabila tidak membaca dan tidak mau membaca. Orang hebat serta pemimpin besar yang memiliki kesenangan tersendiri pada membaca, pasti berilmu, berpengetahuan dan beradab.
Pada diskusi ini, Bima Arya menegaskan bahwa dirinya akan berupaya semaksimal mungkin untuk membangun anak-anak muda yang berkarakter melalui kegiatan literasi di Kota Bogor bersama dinas-dinas terkait. Terlebih saat ini, banyak anak muda yang mulai meninggalkan kegiatan membaca di perpustakaan dan memilih untuk terfokus pada gawainya. Itulah yang mendorong Bima Arya untuk berusaha semaksimal mungkin meningkatkan literasi dan membangun anak muda berkarakter.
“Kita tidak berbicara orang-orang pintar, kita berbicara orang yang berkarakter dan beradab. Orang bisa jadi pintar, anak-anak bisa jadi pintar. Tapi, berkarakter dan beradab itu adalah hal yang lain. Saya termasuk orang yang yakin bahwa membaca bukan hanya bisa membuat orang pintar dan berwawasan, tapi juga berkarakter dan beradab,” jelas Bima Arya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (25/1/2023).
Maka, untuk dapat meningkatkan literasi dan membangun karakter anak muda di Kota Bogor, Pemkot Bogor menggandeng Nyalanesia untuk berkolaborasi membangun literasi dengan membaca sebagai bekal untuk membuat generasi muda yang bukan hanya pintar namun juga beradab dan berkarakter.
Di tempat yang sama, CEO Nyalanesia, W. Leonardo Fitres sangat mengapresiasi gerakan literasi di Kota Bogor yang luar biasa dan telah menghasilkan banyak prestasi. Leonardo juga mengatakan pihak Nyalanesia ingin menjadi pelengkap upaya Pemkot Bogor untuk meningkatkan literasi yang tengah dibangunnya.
“Kami sadar upaya untuk meningkatkan literasi tidak dapat dilakukan sendiri melainkan butuh kolaborasi. Kehadiran kami adalah untuk mencoba melengkapi apa yang sudah ada di Kota Bogor melalui kolaborasi yang kami upayakan. Di antaranya adalah poin apa yang dapat kita lakukan untuk tujuan bersama dalam meningkatkan literasi di Kota Bogor bersama dinas terkait,” tutur Leonardo.
Bima Arya pun mengapresiasi kerja sama yang dibangun dengan Nyalanesia. Dirinya menuturkan, kerja sama yang dijalin di antaranya adalah program literasi sekolah, event literasi, hingga festival literasi. Bima berjanji dalam satu tahun akan memaksimalkan kemampuannya untuk membangun anak muda berkarakter.
Dalam diskusi pengembangan literasi ini juga dihadiri oleh Yulianti Basri selaku Penggerak Literasi Nasional dari Nyalanesia; Maman S. Mahayana, selaku peneliti sastra Indonesia; dosen FIB UI; Maria Battaglia, Direktur Institut Kebudayaan Italia Jakarta; serta Kim Young Soo, selaku dosen, penerjemah, sekaligus peneliti dari Korea yang hadir secara virtual.
Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemkot Bogor dengan Nyalanesia terkait pengembangan program literasi sekolah di Kota Bogor. Penandatanganan itu sekaligus menjadi penutup kegiatan yang disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor, Kabag Tapem dan Kabag Prokompim Setda Kota Bogor.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan kerja sama ini. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi sekolah-sekolah di kota Bogor,” pungkas Leonardo.