Kapan Kita Harus Mengganti Alas Tidur? Kenali Tanda-tanda Kasur Mulai Rusak

Selasa, 17 Januari 2023 | 13:24 WIB
Kapan Kita Harus Mengganti Alas Tidur? Kenali Tanda-tanda Kasur Mulai Rusak
Ilustrasi mengenali kapan mengganti kasur yang mulai rusak. (Dok: Tote Bed)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasur ternyata memiliki usia pemakaian. Jadi jangan pernah berpikir kasur yang biasa kita tiduri, baik yang berbentuk spring bed atau kasur lateks, dapat kita pergunakan untuk selamanya.

Umumnya usia pemakaian kasur berkisar antara 8 – 10 tahun, setelah itu harus diganti yang baru. Bahkan menurut National Sleep Foundation, kita harus mengganti kasur minimal lima tahun sekali agar tidak mengalami masalah dalam tidur.

Namun masih banyak orang yang belum menyadari hal ini. Sebagian besar masyarakat masih beranggapan kasur hanyalah sebatas alat untuk merebahkan diri beristirahat, sehingga tidak perlu yang namanya mengganti kasur.

Selain berfungsi sebagai alas tidur, kasur juga berfungsi sebagai penyangga tubuh selama proses rebahan. Kita menghabiskan 6 - 8 jam tiap harinya untuk beristirahat di atas kasur.

Baca Juga: Begini Cara Mengusir Tungau dan Alergen Lain di Kasur

Kasur yang usianya terlalu tua akan mengalami kerusakan. Bahannya mulai lapuk, atau untuk spring bed, pegasnya sudah tidak lagi berfungsi dengan baik, sehingga mengubah topologi tempat tidur tersebut.

Akibatnya kasur tidak lagi dapat menyanggah tubuh orang yang tidur di atasnya dengan optimal. Faktanya, kasur yang tidak memberikan sensasi nyaman ketika digunakan untuk tidur dapat menyebabkan nyeri pada leher, tubuh pegal-pegal, kram otot, bahkan nyeri punggung berkepanjangan alias chronic back pain.

Tanda Kasur Mulai Rusak
Cara mengenali kasur yang mulai rusak karena melebihi usia pemakaian sebenarnya tidak sulit, yaitu ketika kita mulai merasakan ketidaknyaman saat kita tidur, karena bentuk kasur yang berubah. Ciri-ciri kasur yang sebenarnya sudah tidak layak pakai diantaranya:

1. Terlihat usang
Ketika kasur sudah berubah dari bentuk aslinya, itu tandanya kasur tersebut sudah tak layak digunakan. Kondisi kasur yang demikian dapat kita ketahui ketika mengganti seprei.

Jika kasur terlihat tidak rata atau melorot di area tertentu, sebaiknya tak perlu ragu untuk segera menggantinya dengan yang baru. Kasur yang seperti itu merupakan pertanda tidak lagi memberikan dukungan yang optimal ketika kita tidur di atasnya.

Baca Juga: Penting! Berikut 5 Perlengkapan untuk Rumah Baru

2. Kasur kerap mengeluarkan bunyi derit
Memang kasur yang memakai pegas terkadang menimbulkan bunyi derit ketika ditiduri. Namun itu akan menjadi tidak normal jika bunyi derit terdengar terus-menerus, bahkan sepanjang malam.

Bunyi tersebut akan membuat kenyamanan tidur kita terganggu, sekaligus merupakan pertanda bahwa pegas di kasur tersebut.

3. Berbau tidak sedap
Seiring waktu, kasur yang selalu menjadi tumpuan saat kita tidur akan terus menimbun banyak bakteri dan jamur. Adanya mikroorganisme tersebut bisa membuat kasur mengeluarkan bau-bauan yang tak ramah di hidung.

Oleh karena itu, jika seprai sudah dicuci setiap minggu tetapi masih terdapat bau tak sedap ketika tertidur di atas kasur kesayangan, itu bisa menjadi pertanda bahwa kasur tersebut perlu diganti yang baru.

4. Tubuh terasa nyeri kalau bangun tidur
Waktu tidur di malam hari yang cukup lama akan membuat tubuh kita lebih mampu merasakan tempat tidur yang direbahi tersebut nyaman atau tidak. Mulai sekarang coba diperhatikan, ketika bangun di pagi hari apakah kita merasakan nyeri di sekitar punggung atau bagian tulang belakang?

Jika terjadi sesekali saja, bisa jadi itu karena efek kelelahan atau badan yang kurang fit. Tapi jika itu terus terjadi setiap hari ketika kamu bangun tidur, bisa dipastikan sumber masalahnya berasal dari kasur. Untuk itu, segeralah periksa kasur kita dan pertimbangkanlah untuk menggantinya dengan yang baru sesegera mungkin.

5. Ada tungau debu
Jika melihat tanda-tanda adanya serangga di kasur kita, sebaiknya segera singkirkan kasur tersebut dan ganti dengan yang baru. Kasur yang sudah usang dan tak layak pakai adalah tempat berlindung bagi tungau debu yang memakan kulit mati yang menumpuk di kasur kita.

6. Merasakan reaksi alergi atau gejala asma
Penumpukan tungau debu di kasur dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti hidung meler, bersin-bersin, hidung gatal, mulut gatal, dan tenggorokan gatal. Jika masih mengalami keluhan tersebut setelah membersihkan seprai, itu artinya kita membutuhkan kasur yang baru.

Kasur kesehatan Tote Bed memberikan garansi 15 tahun untuk kekuatan pada pegasnya. Tote Bed juga memilih material terbaik untuk semua tipe kasurnya, seperti menggunakan pocket spring yang merupakan terobosan dalam ranah kasur pegas.

Keunggulan dari pocket spring adalah dapat menopang beban dari setiap bagian tubuh dan juga dapat meminimaliir efek guncangan dari pergerakan teman tidur di samping kita. Satu hal lagi kelebihan Tote Bed dibanding merek kasur lain yang sejenis adalah harganya yang terjangkau, mulai dari Rp1,4 jutaan.

“Kami ingin semua orang memiliki tidur yang berkualitas, tentunya dengan didukung kasur yang juga berkualitas tetapi harganya terjangkau,” ujar Fajri, Head of Marketing PT Royal Abadi Sejahtera, produsen Tote Bed.

Tote Bed juga memiliki keunggulan lain, yaitu dilengkapi dengan busa sanitized dari Royal Foam sehingga bebas tungau, jamur dan bakteri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI