Minimnya Jumlah PTN Membuat Pangsa Bimbingan Belajar di Indonesia Kian Besar

Selasa, 10 Januari 2023 | 15:25 WIB
Minimnya Jumlah PTN Membuat Pangsa Bimbingan Belajar di Indonesia Kian Besar
Salah satu kegiatan di Bimbel Lavender. (Dok: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pangsa pasar bimbingan belajar (bimbel) di Indonesia diyakini  sangat besar. Apalagi melihat jumlah perguruan tinggi negeri (PTN) masih sangat minim, sehingga memunculkan persaingan yang tinggi.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, dari 3.115 perguruan tinggi di Indonesia di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), hanya 125 yang merupakan PTN, atau sekitar 4%. Bahkan melansir dari laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), hanya terdapat 85 PTN.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia hanya memiliki 20 PTN, namun secara persentase mencapai 19,2% dari total 104 perguruan tinggi di Malaysia. Penduduk Malaysia juga hanya sekitar 33 juta orang, berbeda jauh dengan Indonesia yang mencapai 275 juta penduduk.

“Saat ini, jumlah PTN di Indonesia masih sangat sedikit, tidak sampai 5% dari total perguruan tinggi di seluruh Indonesia, padahal jumlah penduduk kita sekitar 275 juta orang. Artinya, persaingan untuk masuk ke PTN sangat tinggi sehingga membuat pangsa bimbel khususnya bimbel persiapan masuk PTN juga sangat besar,” ujar Galih Pandekar, Direktur Utama PT Bina Lavender Cendikia Tbk (BMBL), atau yang dikenal sebagai Bimbel Lavender.

Baca Juga: Panduan Cara Daftar SNPB dan UTBK-SNBT 2023 untuk Masuk PTN Terbaru

Galih menambahkan, jumlah Fakultas Kedokteran di Indonesia juga masih minim, padahal penduduk Indonesia yang begitu banyak tentu juga membutuhkan banyak dokter. Adapun jumlah fakultas kedokteran di Indonesia hanya 89 perguruan tinggi, 38 diantaranya ada di PTN.

“Bimbel khusus masuk fakultas kedokteran banyak bermunculan, karena tingkat persaingannya tinggi. Di Bimbel Lavender, peminatnya mencapai ratusan orang setiap tahunnya,” tambah Galih.

Bimbel Lavender memang berencana melakukan IPO, Rabu (11/1/2022) besok. Sekitar 76% dana IPO rencananya akan digunakan untuk capital expenditure berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen, pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program virtual reality.

Bimbel Lavender dikenal sebagai bimbel dengan konsep karantina supercamp, yang saat ini telah menjadi penyedia jasa pendidikan dengan omset terbesar di antara industri sejenis.

Baca Juga: Ini Dia Aturan Lengkap Syarat Masuk PTN Jalur SNBT 2023

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI