Suara.com - Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) masa khidmat 2022-2027 resmi dilantik oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Rahmat Hidayat Pulungan, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Jumat (23/12).
Ketua PP Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Fatayat NU merupakan organisasi yang strategis dengan struktur hingga tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota hingga Kecamatan.
"Sehingga organisasi ini juga sangat strategis dalam melakukan pemberdayaan maupun pendampingan terhadap masyarakat," ujar Margaret.
Termasuk dalam pelaksanaan Pemilu. Margaret menegaskan bahwa Fatayat NU akan mendukung caleg yang berpihak pada kepentingan perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Halo Jokowi, Ini Usul Refly Harun Biar Tak Terus-terusan Dikambinghitamkan Soal Pemilu: Mudah Kan?
Ketua PP Fatayat NU terpilih dalam Kongres yang berlangsung di Palembang Juli 2022 lalu. Pengurus PP Fatayat NU disahkan melalui Surat Keputusan Nomor: 01A/PPFNU/SK/XII/2022 dan ditandatangani oleh Ketua Umum PP Fatayat NU Hj Margaret Aliyatul Maimunah, pada Kamis (1/12).
Hadir dalam pelantikan tersebut Ida Fauziyah (Menteri Tenaga Kerja), Abdullah Azwar Anas (Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi), Rustini Muhaimin Iskandar (Istri Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar), serta sejumlah Anggota DPR dan DPRD yakni Anggia Ermarini (Ketua PP Fatayat NU Masa Khidmah 2015-2022/ Komisi IX), Nur Nadlifah (Komisi IX), Neng Eem Marhamah (Komisi V), Arzetti Bilbina (Komisi IX), Farida Hidayati (Komisi XI), Fathan Subchi (Wakil Ketua Komisi XI), Erni Sugiyanti (DPRD Provinsi Jawa Barat).
Anggota Komisi XI DPR RI Ela Siti Nuryamah ditunjuk menjadi Sekretaris Umum PP Fatayat NU Masa Bakti 2022-2027.
Ela menyampaikan bahwa ke depan Fatayat NU memiliki program-program yang akan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
Menurutnya ancaman resesi 2023 juga menjadi perhatian, mengingat resesi berpotensi memunculkan dampak kepada masyarakat kelas menengah dan kebawah.
Baca Juga: Siapa Bilang Ganjar Rela Keluar Partai demi 'Jegal' Anies? Refly Harun: Tanpa PDIP, Tidak Sakti!