Suara.com - Provinsi Jawa Tengah telah menjalankan Program Pengentasan Kemiskinan Esktrem yang digagas Wakil Presiden Ma'ruf Amin sepanjang 2022. Selama setahun ini, ada 35 rumah yang telah direnovasi hingga menjadi rumah sederhana layak huni.
Untuk renovasi 35 rumah tersebut membutuhkan anggaran sebesar Rp1,8 miliar. Selain Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri, program ini juga menggandeng sejumlah pihak swasta, salah satunya PT Djarum.
Program ini dimulai di Kabupaten Pemalang pada Maret 2022 dengan merenovasi 10 rumah. Kemudian Kabupaten Kudus, yang juga merenovasi 10 rumah pada awal November 2022. Berselang satu bulan, pada awal Desember 2022. Selanjutnya di Kabupaten Rembang turut meresmikan lima rumah sederhana layak huni. Terakhir Kabupaten Demak dengan 10 rumah yagn direnovasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo, SE, M.Si mengatakan, dengan wilayah sebanyak itu, kolaborasi dengan pihak swasta merupakan kunci agar program pengentasan kemiskinan bisa berjalan dengan baik.
Baca Juga: Renovasi Rumah untuk Sambut Tahun Baru? Ini Daftar Tren Warna Cat Rumah 2023
"Tingginya daerah yang mengalami kemiskinan ekstrem ini tak lepas dari berbagai faktor terutama pandemi selama dua tahun terakhir yang membuat banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Untuk itu, tangan kami terbuka dengan kehadiran pihak swasta salah satunya PT Djarum agar target pengentasan kemiskinan ini bisa segera tercapai," ujar Sambodo di sela seremoni peresmian rumah sederhana layak huni di Desa Bogosari, Demak, pada 21 Desember lalu.
Sambodo juga menuturkan, kerja kolaboratif bersama PT Djarum tersebut merupakan langkah tepat mengurai kemiskinan yang ada di tengah masyarakat. Pasalnya, pembangunan rumah sederhana layak huni merupakan upaya mendorong agar masyarakat memiliki hunian yang sehat dan meningkatkan produktivitas demi mengangkat perekonomian keluarga.
"Bila warga sehat, maka akan semakin produktif dan semangat bekerja. Untuk itu pembangunan RSLH ini sangat penting demi meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan harapan bisa segera keluar dari jerat kemiskinan," kata Sambodo menjelaskan.
Rumah warga direnovasi sehingga memenuhi tiga dasar: sehat, aman, dan layak. Dari sisi kesehatan, renovasi rumah melingkupi perbaikan terhadap sanitasi air kotor, pencahayaan serta memastikan udara tersirkulasi dengan baik. Sementara itu, rumah yang direnovasi juga dibangun dengan konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga dapat menjadi tempat bernaung yang aman bagi seluruh keluarga.
Deputi GM Corporate Communications PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan, keikutsertaan PT Djarum dalam menyukseskan program pengentasan kemiskinan ekstrem melalui pembangunan rumah sederhana layak huni merupakan komitmen perusahaan mendukung program pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menaikkan taraf hidup masyarakat.
Baca Juga: Bedah Rumah di Kabupaten Rembang, Satu Rumah Dapat Jatah Rp60 Juta
"Rumah bukan hanya bangunan semata tapi juga institusi primer dalam keluarga yang menjadi simbol kebahagiaan. rumah harus bisa memberikan kenyamanan dan kesehatan agar kualitas hidup orang yang tinggal didalamnya bisa semakin baik. Dengan kualitas hidup yang baik itu, para penghuninya kemudian dapat melakukan hal-hal yang bersifat produktif dan membuahkan perbaikan ekonomi bagi keluarga tersebut," tutur Budiharto.