Start Up Anak Bangsa Berupaya Tingkatkan Ketahanan Pangan Lewat Modernisasi Pertanian

Senin, 19 Desember 2022 | 15:31 WIB
Start Up Anak Bangsa Berupaya Tingkatkan Ketahanan Pangan Lewat Modernisasi Pertanian
Aria Agriculture Indonesia menciptakan solusi Internet of Things (IoT) untuk ketahanan pangan. (Dok: Agri Tech)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prestasi anak bangsa untuk meningkatkan solusi Internet of Things (IoT) semakin banyak. Salah satunya adalah Aria Agriculture Indonesia, yang merupakan perusahaan Agri Tech yang fokus untuk meningkatkan ketahanan pangan lewat modernisasi sektor pertanian, pertambangan, dan perkebunan lewat Big Data, Mechanization, layanan digitalisasi, hingga pabrik drone.

Aria Agriculture Indonesia merupakan 1 dari 16 perusahaan Indonesia yang diinvestasi oleh Kaesang Pangarep, yang baru saja melangsungkan pernikahannya dengan Erina Gudono, 11 Desember 2022.

“Kehadiran kami di sini tidak hanya sekadar berpartisipasi, tapi juga memberikan informasi kepada tamu undangan bahwa ada solusi dari anak bangsa melalui teknologi untuk mengatasi isu pangan dan pertanian yang dihadapi oleh Indonesia, salah satunya dengan pemanfaatan Internet of Things, Big data, dan mekanisasi pertanian via drone,” kata Head of Government Relations Aria Agri, Gusti Raganata.

Kaesang sendiri disebut-sebut menaruh perhatian pada Aria agar dapat menyelesaikan permasalah pertanian dan pangan di Indonesia. Selama ini, pertanian menyumbang banyak untuk produk domestik bruto (PDB), dengan lapangan usaha pertanian atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp2,25 kuadriliun sepanjang 2021.

Baca Juga: Smart Integrated Farming Korem 051/Wijayakarta

Nilai tersebut berkontribusi 13,28% terhadap PDB Nasional. Sayangnya peran besar sektor pertanian tidak diimbangi dengan kesejahteraan kehidupan petani.

“Saat ini, Aria Agri sudah bergerak dari Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Padang, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Barat. Di Sragen, Jawa Tengah dan Kabupaten Malang, kami melakukan penyemprotan terhadap tanaman tebu seluas lebih dari 100 hektare,” tutup Gusti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI