Peduli Kelestarian Lingkungan Hidup Lewat Gerakan Tanam Bibit Mangrove

Ririn Indriani Suara.Com
Sabtu, 03 Desember 2022 | 08:45 WIB
Peduli Kelestarian Lingkungan Hidup Lewat Gerakan Tanam Bibit Mangrove
Universitas Prasetiya Mulya melakukan gerakan penanaman 1.454 bibit mangrove di Kawasan Mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mangrove merupakan tanaman sejuta manfaat dan keberadaan mangrove bisa menjadi salah satu alternatif bagi upaya restorasi bumi.

Hutan mangrove yang mampu menyerap CO2 dan menghasilkan O2 ini dapat berperan mengurangi polutan yang datang dari aliran sungai ke arah laut.

Lebih dari itu, keberadaan hutan mangrove juga mengurangi dampak abrasi pantai oleh gelombang laut.

Oleh karena itu, keberadaan hutan mangrove menjadi signifikan sebagai upaya untuk mencegah gelombang tsunami dan abrasi yang dapat menyebabkan hilangnya daratan pesisir pantai karena naiknya permukaan air laut serta dapat membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar dan menjadi pelindung lingkungan yang sangat besar.

Baca Juga: Kajian Ekosistem Mangrove dari Dosen Unsoed Purwokerto Berhasil Raih Penghargaan di Vietnam

Melihat pentingnya peran hutan mangrove, Universitas Prasetiya Mulya melakukan gerakan penanaman 1.454 bibit mangrove di Kawasan Mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.

Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak mengungkapkan bahwa 1 per 5 dari hutan mangrove dunia berada di Indonesia dan kita menjadi salah satu rumah bagi tanaman mangrove.

Universitas Prasetiya Mulya melakukan gerakan penanaman 1.454 bibit mangrove di Kawasan Mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.
Universitas Prasetiya Mulya melakukan gerakan penanaman 1.454 bibit mangrove di Kawasan Mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.

"Tanpa mangrove dapat terjadi abrasi dan ombak akan menerjang, serta pada akhirnya kita bisa kehilangan banyak hal penting dari lingkungan di sekitar kita. Oleh karena itu saya berharap para civitas academica tidak hanya sukses pada karir tetapi juga menjadi profesional yang sadar akan kehidupan atau green life within work sehingga dapat turut melindungi dan memelihara keberlangsungan bumi demi masa depan semua makhluk hidup,” tambah Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak.

Selain sebagai salah satu rangkaian acara wisuda Universitas Prasetiya Mulya 2022, pelaksanaan penanaman bibit mangrove ini juga menjadi bagian dari peringatan 40 tahun Universitas Prasetiya Mulya bertemakan “Embarking on Fundamental Resetting”.

Tema ini memiliki makna kesadaran akan perlunya menata ulang berbagai aspek dalam kehidupan sebagai umat manusia guna mencapai masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca Juga: Pupuk Kaltim Tanam Ribuan Bibit Mangrove dan Media Transplantasi Terumbu di Maratua

Penataan ulang ini salah satunya berkaitan dengan isu keberlangsungan bumi dan titik kritis tipping point pemanasan global yang apabila terlampaui maka dampaknya tidak dapat lagi diputarbalikkan.

“Kami menyadari bahwa penanaman bibit mangrove hanyalah salah satu bagian kecil bagi upaya membuat bumi tetap layak ditempati oleh berbagai makhluk hidup hingga ke generasi anak cucu kita mendatang. Namun, kami juga berharap bahwa program ini dapat menjadi salah satu upaya untuk menyampaikan bahwa tindakan sekecil apapun untuk menyelamatkan bumi berguna dan layak untuk dilakukan,” tutup Prof. Djisman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI