Suara.com - Atlet Mixed Martial Arts (MMA) Theodorus Ginting ingin MMA lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Untuk alasan itu, lelaki 38 tahun itu membangun sebuah gymnasium bernama Lions MMA di kawasan Canggu, Bali.
Lions MMA memiliki kelas latihan untuk berbagai jenis olahraga bela diri seperti gulat, tinju, kickboxing, muaythai boxing, Brazilian jiujitsu, hingga kids class. Selain itu, alat-alat yang ada gym ini juga sangat lengkap, yang menunjang dan fokus terhadap performa.
Tak hanya itu, Lions MMA juga punya arena untuk pertarungan MMA atau yang disebut ocatgon age, yang bisa digunana untuk pertandingan berskala dunia. Arena ini memiliki ruangan fisioterapi, solasta bar and cafe, ruangan pemulihan ice bath dan sauna, hingga studio tattoo.
Pada saat pembukaan Lions MMA akhir pekan lalu, diselenggarakan juga event seri ketiga Xtreme Cage Championship (XCC) Urban Battle bertema "Sunset in Canggu". Ada 10 pertarungan, dan enam pertarungan diikuti oleh enam atlet-atlet petarung pro dan semi pro Lions MMA, termasuk pada pertarungan utama.
"Kami sangat senang dan antusias terhadap dibukanya Lions MMA bersamaan dengan event XCC ke-3 ini. Kami berharap minat dan antusias pecinta olahraga MMA se-Indonesia dan Bali pada khususnya semakin dapat terfasilitasi dan berkembang ke arah yang lebih baik," kata Theodous Ginting, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Baca Juga: Idolakan Prabowo Subianto Sejak Kecil, Jeka Saragih Berdoa: Semoga Tercapai yang Dicita-citakan!
XCC Urban Battle secara reguler akan dilaksanakan dalam tiga bulan sekali yang merangkul atlet-atlet petarung antar gymnasium, semi-pro hingga pro. Ajang ini diharapkan dapat meningkatkan antusiasme masyarakat secara umum serta wisatawan domestik maupun internasional.
"Event XCC ini berada di bawah naungan ISKA Indonesia dengan Mustadi Anetta sebagai Presiden. ISKA Indonesia merupakan promotor resmi satu-satunya di Indonesia yang mewadahi multi cabang olahraga seperti kickboxing, muaythai, sanda, freestyle boxing dan MMA dengan lisensi internasional," ucap Theodorus Ginting.