Suara.com - Pondok pesantren kerap menjadi wadah bagi masyarakat muslim yang tertarik mempelajari agama Islam lebih dalam, tidak terkecuali Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.
Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional telah berdiri sejak 2014 dan sudah meluluskan lebih dari 12.500 alumni.
Tak hanya itu ponpes tersebut juga telah melakukan pengembangan kemitraan Sistem Karantina Tahfizh Al-Qur’an di 110 lembaga baik dalam maupun luar negeri.
Saat ini bahkan, pengurus pondok pesantren telah membuat program baru yaitu investasi properti bernama Aparkost Santri sebagai kawasan pesantren mandiri.
Baca Juga: Isu Resesi Global di Tahun 2023, Investasi Properti Tetap Aman dan Menjanjikan
“Selama ini kami melaksanakan Sistem Karantina Tahfizh Al-Qur’an program unggulan Karantina Hafal Qur’an Sebulan menggunakan fasilitas sewa hotel dan penginapan,” kata Ustadz Ma’mun Al-Qurthuby dalam keterangan resminya, Selasa (29/11/2022).
Oleh karena itu, kata Ustadz Ma’mun Al-Qurthuby, Aparkost Santri ini diharapkan dapat menjadi solusi kemandirian bagi pembangunan pesantren yang tidak hanya mengandalkan dari peran sentra masyarakat berupa infaq, sedekah dan wakaf saja, tapi juga berupa investasi yang dapat memberi timbal balik secara ekonomi bagi para masyarakat yang ingin bergabung sebagai investor.
“Terinspirasi dari beberapa Konsep Hunian Mahasiswa dari beberapa universitas terkemuka seperti Boston University, Melbourne University dan IPB Bogor, Aparkost Santri juga akan menyediakan berbagai fasilitas yang lengkap dan memadai yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran para santri,” jelas Ustadz Ma’mun Al-Qurthuby.
Ustadz Ma’mun Al-Qurthuby juga mengatakan, pemilihan lokasi selain strategis di antara perbatasan Kuningan dan Cirebon, daerah Aparkost Santri ini juga memiliki lingkungan yang sejuk sehingga mendukung santri Karantina Tahfizh Al-Qur’an untuk melakukan kegiatan dengan lebih nyaman dan kondusif.
Saat ini sedang dilakukan pembangunan dua tower Aparkos Santri dari rencana empat tower yang ditargetkan selesai pada 2023.
“Siapa pun yang ingin berinvestasi di Aparkost Santri, pengurus pondok akan menerima titipan amanah tersebut dan berusaha menjalankan program ini sebaik-baiknya,” tegas Ustadz Ma’mun Al-Qurthuby.
Sebelumnya, pada April lalu telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Aparkos Santri dan dihadiri beberapa tokoh penting seperti Bupati Kuningan Bapak H. Acep Purnama, S.H., M.H. dan ulama DR. KH. Ahsin Sakho Muhammad, M.A., Al-Hafizh yang merupakan ulama terkemuka di bidang Qiraat dan Tafsir Al-Qur’an.
“Kami Pemerintah Kabupaten Kuningan siap memberikan dukungan serta kemudahan dalam pemberian kebijakan dan perizinan administratif dengan melengkapi berbagai berkas yang diperlukan,” ujar Acep.
Acep yakin pesantren ini dapat berkontribusi nyata dan memberikan pendidikan yang baik kepada generasi penerus bangsa yang ada di Kabupaten Kuningan khususnya dalam membentuk dan mengembangkan nilai moral yang baik.
“Selain itu juga para santri bisa menjadi generasi yang mampu menjaga kemurnian Al Qur’an, berakhlak, berbudi pekerti, cerdas, berkualitas, maju dan sejahtera,” harap Acep.
Sejalan dengan pernyataan Acep, KH. Ahsin Sakho Muhammad menyampaikan sebelumnya pondok pesantren ini melaksanakan program Karantina Hafal Quran Sebulan dan mendapat respon positif dari masyarakat.
“Kami tidak akan pernah menyangka ketika merancang suatu program ternyata mendapat respon positif dari masyarakat baik dari dalam dan luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan negara lainnya. Oleh karena itu, kami yakin saat membuat program baru seperti aparkos nantinya akan memberi dampak baik pula,” kata KH Ahsin.
KH Ahsin mengatakan, berjuang bersama Al-Quran ini penuh keberkahan.
“Kami tidak tahu apa yang akan Allah berikan pada para pejuang Al-Quran. Alhamdulillah sampai saat ini ternyata Allah membuka berbagai jalan keberkahan bagi para pengurus dan alumni program Hafal Quran Sebulan,” tukasnya.