European Union dan ASEAN Beri Beasiswa untuk Mahasiswa Binus University Lewat Program SHARE

Ririn Indriani Suara.Com
Rabu, 23 November 2022 | 09:25 WIB
European Union dan ASEAN Beri Beasiswa untuk Mahasiswa Binus University Lewat Program SHARE
Rektor Binus University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M, Binus Global Director, Diah Wihardini Director, Communicationd DAAD & SHARE Representative Dr Ursula Paintner, dan Director DAAD Jakarta Office & SHARE Representative Dr Guido Schnieders di acara Binus-SHARE Seminar di Jakarta, Selasa (22/11/2022).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - European Union (EU) dan ASEAN memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Binus University ambil bagian dalam program beasiswa SHARE (European Union Support to Higher Education in the ASEAN Region).

Melalui program SHARE, mahasiswa yang lolos dalam seleksi, akan mendapatkan pembiayaan penuh untuk kuliah maupun mengikuti program-program pelatihan dan pendidikan lainnya di universitas asing di kawasan ASEAN yang terhubung program tersebut.

“Beasiswa ini menjadi bagian dari upaya Binus University untuk meningkatkan kemampuan kerja lulusan agar dapat bersaing baik ditingkat nasional, regional maupun global,” kata Rektor Binus University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M pada acara Binus-SHARE Seminar di Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Untuk lolos dalam program beasiswa tersebut, Harjanto mengakui, tidak mudah, karena baik pihak Binus University maupun universitas penerima, telah menetapkan kriteria yang cukup ketat.

Baca Juga: Beasiswa Full di Korea Selatan Bisa Sambil Kerja, Begini Ceritanya

Namun program ini terbuka untuk semua mahasiswanya dari berbagai program studi.

Selain melalui program beasiswa SHARE, Binus lanjut Rektor juga memiliki program-program untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan.
Beberapa di antaranya program magang pada dunia industri, pertukaran mahasiswa, startup, studi independent hingga program riset. Program-program tersebut sifatnya belum wajib, sehingga hanya dibuka bagi mahasiswa yang berminat saja.

Meski demikian, pihak kampus terus mendorong mahasiswa untuk mengikuti program-program tersebut guna meningkatkan kemampuan diri.

Mengingat dunia kerja yang akan dihadapi para mahasiswa, tentu terus dinamis dengan kompetisi yang makin ketat.

Senada juga disampaikan BINUS Global Director, Diah Wihardini. Menurutnya kesempatan untuk belajar di luar kampus bahkan belajar di luar program studi kini semakin terbuka lebar setelah Kemendikbudristek meluncurkan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Baca Juga: Gandeng Fakultas Teknik UGM, Pupuk Kaltim Dukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

“Program ini memberikan banyak pilihan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan diri dengan ragam pembiayaan yang ada,” kata Diah.

Pada program SHARE, Binus University, lanjut Diah, telah turut ambil bagian dengan mengirimkan mahasiswanya ke sejumlah universitas di kawasan ASEAN seperti Kamboja, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Polandia.

“Rata-rata dalam setahun ada 3 mahasiswa yang lolos dan ikut program beasiswa itu,” jelasnya.

Sedang untuk mahasiswa asing yang belajar di universitasnya tercatat ada 20 mahasiswa.

Mereka berasal dari Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. Rata-rata mereka belajar tentang IT dan ilmu bisnis yang memang menjadi keunggulan Binus University.

Pada kesempatan yang sama Dr Ursula Paintner, Director, Communicationd DAAD & SHARE Representative menjelaskan selain memberikan beasiswa untuk program magang dan study independent, program SHARE juga menawarkan pelatihan-pelatihan seperti ToT.

“SHARE berfokus pada kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lulusan perguruan tinggi di Kawasan ASEAN,” kata Ursula.

Program beasiswa itu, lanjutnya, adalah proyek yang didanai hibah Uni Eropa dengan tujuan menyeluruh untuk memperkuat kerja sama regional, meningkatkan kualitas, daya saing dan internasionalisasi institusi pendidikan tinggi di Kawasan ASEAN.

Program beasiswa tersebut dirumuskan bersama EU dengan ASEAN, sedangkan hibah dana EU didanai oleh British Council, dengan nilai total mencapai 15 juta Euro.

“Proses seleksi program SHARE cukup kompetitif karena melibatkan system penjaminan mutu dan bekerjasama dengan badan atau organisasi yang compatible,” jelasnya.

Sementara itu, Dr Guido Schnieders, Director DAAD Jakarta Office & SHARE Representative mengatakan Indonesia sendiri selama ini telah aktif dalam berbagai program beasiswa internasional yang digelar oleh negara-negara Uni Eropa seperti Belanda melalui program beasiswa Nuffic Neso atau program lain dari Jerman, Inggris dan sebagainya.

“Kami mendorong internasionalisasi lulusan universitas di Indonesia dengan banyak program beasiswa baik berupa program kuliah penuh, magang, pertukaran mahasiswa, pelatihan dan lainnya,” tandas Schnieders.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI