Suara.com - Menurut The Global Startup Ecosystem Report 2022 oleh Startup Genome, Jakarta telah memproduksi sebanyak 7 startup di tingkat unicorn selama 10 tahun terakhir hingga 2021.
Selain itu, berdasarkan laporan Startup Ranking, Indonesia termasuk dalam peringkat 10 besar negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu 2.437 startup.
Melihat potensi perusahaan rintisan Indonesia, Kemenkominfo cq. Direktorat Pemberdayaan Informatika menggelar Program Indonesia Entrepreneur TIK (IdenTIK) sebagai salah satu strategi mengembangkan Ekosistem Digital Indonesia.
IdenTIK adalah kompetisi tahunan yang digelar Kemenkominfo untuk menggali potensi produk TIK karya anak bangsa agar mampu bersaing di tingkat dunia.
Baca Juga: 4 Tips Membuat Konten Kreatif Berbasis Budaya Lokal Dikupas di Webinar Kemenkominfo
Peringkat tiga besar pemenang IdenTIK 2022 untuk setiap kategori, sebagai berikut : Public Sector meliputi PeduliLindungi, Sipandu Satu Bimtek dan Maharai.
Untuk kategori Private Sector meliputi InCrane, Orderdulu dan Blod.id. Untuk kategori Startup Company meliputi Jaramba, Kedip dan Tandatangan.io.
Untuk kategori Research and Development meliputi Bottani, Pegonizer dan Smart EcoRoom by MyEco
Untuk kategori Corporate Social Responsibility meliputi Website Special Hub, PetaNetra dan Fasih, sedangkan kategori Inovasi Teknologi Konten Digital meliputi Oxima, ViraExpoir dan Nusantaraverse
Sebanyak 18 karya IdenTIK 2022 tersebut memperoleh pembinaan serta pelatihan untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi regional AICTA 2023.
Para pemenang IdenTIK tersebut merupakan hasil kurasi dari para Dewan Juri yang kompeten dalam bidang TIK.
Baca Juga: Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi Digital Tips Belajar Investasi Online
Dewan Juri IdenTIK terdiri dari Prof. Eko K. Budiardjo (Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia), Ketua Dewan Juri, Shita Laksmi (Tifa Foundation), juri kategori Public Sector, Jurike V. Moniaga (Universitas Bina Nusantara), juri kategori CSR, Prof. Yudho Giri Sucahyo (Internet Society Indonesia Jakarta Chapter), juri kategori Research and Development, Barry Simorangkir (Citra Optima), juri kategori Inovasi Teknologi Konten Digital, Leontinus Alpha Edison (Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia), juri kategori Startup Company, dan Partono Rudiarto (Inixindo) sebagai juri kategori Private Sector.
Bonifasius Wahyu Pudjianto, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo menyatakan bahwa Direktorat Pemberdayaan Informatika melalui IdenTIK ingin mendorong munculnya karya TIK yang mampu memberikan solusi, membuka lapangan kerja baru, serta memberi dorongan bagi sektor ekonomi Indonesia.
Para pemenang IdenTIK yang mendapat penghargaan di acara Penganugerahan IdenTIK 2022 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/11/2022) tersebut, juga berpeluang untuk berpartisipasi dalam ajang tingkat dunia.
“Tentunya hal ini tidak hanya untuk di Indonesia, tetapi juga akan mengikuti kompetisi di tingkat regional khususnya ASEAN. Tidak menutup kemungkinan kami juga akan membawanya ke tingkat global,” jelasnya.
Prof. Eko K. Budiardjo, Ketua Dewan Juri IdenTIK menyampaikan bahwa dalam menghasilkan karya yang unggul, harus ada sparring atau lawan untuk membuktikan bahwa karya tersebut adalah karya yang hebat.
Maka, kompetisi IdenTIK akan dilanjutkan dengan AICTA, sehingga dibuat tagline Road to ASEAN.
“Dalam rangka Road to ASEAN, kita tidak hanya mampu menjelaskan, tapi juga meyakinkan dewan juri ASEAN bahwa karya kita berkualitas baik. Hal ini adalah peluang emas dan sangat besar,” ucapnya.
Selain memperoleh pembinaan dari Dewan Juri IdenTIK, para pemenang IdenTIK 2022 menerima uang pembinaan dengan total nilai Rp 30 juta (terkecuali kategori Public Sector), free credits dari Xendit, kesempatan mengikuti tahapan program Startup Studio Indonesia dan tahapan incubation program 1000 startup digital, serta credit senilai USD10.000 hingga USD25.000 dari Amazon Web Services (AWS) bagi yang melanjutkan mengikuti program hub.id.