Perluas Ekosistem Bisnis, Ini yang Dilakukan Klinik Pintar

Jum'at, 18 November 2022 | 14:44 WIB
Perluas Ekosistem Bisnis, Ini yang Dilakukan Klinik Pintar
Soft launching Klinik Armedika by Klinik Pintar, Rabu (16/11/2022). (Dok.Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu tantangan pemerintah Indonesia di sektor kesehatan adalah pemerataan jumlah dokter agar sesuai dengan rasio jumlah penduduk. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ketiga terendah di negara wilayah ASEAN dalam hal golden line ratio jumlah dokter, termasuk dokter umum, spesialis dan sub-spesialis. Indonesia hanya memiliki sekitar 140 ribu dokter aktif dan Angka tersebut masih jauh dari persentase jumlah dokter sesuai standar World Health Organization (WHO), yakni 270 ribu dokter aktif.

Perusahaan pengembang aplikasi klinik digital Klinik Pintar menilai pemenuhan standar rasio dokter di Indonesia terkendala setidaknya dua hal utama. "Pertama, target pemenuhan dari 10 tahun molor sampai 12 tahun karena hampir 20 persen dokter bekerja di bidang manajerial di fasyankes masing-masing. Kedua, lulusan dokter umum dan spesialis notabene terkonsentrasi kota-kota tertentu yang akhirnya membuat upaya distribusi ke daerah terhambat," tutur Chief of Medical Klinik Pintar dr. Eko S. Nugroho, MPH, Jumat (18/11/2022), dikutip dari siaran pers.

Tantangan lainnya adalah keterbatasan akses dokter spesialis di primary care. Data dari Kementerian Kesehatan, per 1 April 2022 jumlah dokter umum dan dokter spesialis di rumah sakit seluruh Indonesia sebanyak 122.023 orang dan kekurangan sebesar 8.182 orang dokter. Sementara itu berdasarkan data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) per 1 November 2022 terdapat total 48.784 dokter spesialis di Indonesia dimana hanya 44.753 yang saat ini memiliki STR aktif.

Di sisi lain, fasilitas Kesehatan Spesialistik dalam bentuk Klinik Utama masih menangani kondisi medis pasien dengan fasilitas yang terbatas. Hal ini membuat pasien-pasien dengan kondisi medis tertentu yang sebenarnya bisa ditangani sampai tuntas di klinik tersebut harus dirujuk ke rumah sakit karena fasilitas yang kurang memadai.

Baca Juga: 5 Manfaat Kopi untuk Kulit, Bisa Jadi Opsi untuk Luluran Nih!

Kondisi di atas mendorong Klinik Pintar untuk terus mencari solusi agar Klinik Utama bisa menjadi center of excellence yang mampu menangani kondisi medis pasien secara tuntas dan menyeluruh. Salah satunya melalui kerja sama Clinic Management dengan Klinik Armedika di Kelapa Gading yang merupakan klinik spesialisasi anak dengan gangguan pertumbuhan tidak ideal sesuai usia, gangguan bicara, gangguan pergerakan, konsultasi anak umum, dan vaksinasi.

Rabu (16/11/2022) kemarin, diadakan soft launching Klinik Armedika by Klinik Pintar. Pemilik Klinik Armedika, dr. Arroyan Wardhana, SpTHT-KL mengatakan ini merupakan salah satu contoh implementasi kerja sama Clinic Management melalui peningkatan fasilitas Kesehatan Spesialistik yang lengkap dan menyeluruh di bidang tumbuh kembang anak, mulai dari konsultasi dokter spesialis anak hingga terapi okupasi dan terapi wicara.

"Klinik Armedika sangat terbantu dengan adanya kerja sama dengan Klinik Pintar karena kami tidak hanya didukung dari sisi digitalisasi klinik, namun juga transformasi infrastruktur klinik hingga kerja sama pengembangan dan pengelolaan klinik. Jadi, pasien yang datang ke klinik tidak hanya bisa berkonsultasi dengan dokter, tetapi bisa langsung mendapatkan perawatan lanjutan spesialistik dengan nyaman. Harapannya, ke depan Klinik Armedika dapat terus membantu optimalisasi perkembangan anak di sekitar Kelapa Gading pada khususnya dan Jakarta Utara pada umumnya," papar dr. Arroyan.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan dari Seksi Pelayanan dan Kesehatan Masyarakat Dinkes Jakarta Utara, Julyadi, mengapresiasi inisiatif Klinik Pintar dalam memperlebar akses masyarakat kepada klinik-klinik spesialis. Menurutnya, ini bisa dibilang manifestasi atas promosi transformasi digital kesehatan di Indonesia oleh pihak swasta.

"Saat ini, terdapat 125 klinik pratama di Jakarta Utara, masih kurang dari jumlah ideal klinik pratama yang dianjurkan di daerah ini, yaitu 147 klinik. Di antaranya, lebih sedikit lagi klinik spesialis yang mengadopsi sistem digital. Harapannya, dengan kemudahan yang ditawarkan sistem Klinik Pintar, akan ada lebih banyak klinik kesehatan yang mulai beralih mengadopsi digitalisasi untuk perkembangan bisnisnya," ujar dia.

Baca Juga: 5 Manfaat Menulis bagi Kesehatan, Sudah Tahu Belum?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI