Suara.com - World Diabetes Day atau Hari Diabetes Sedunia merupakan kesempatan yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit diabetes.
Tak bisa dianggap sepele, penyakit diabetes atau kencing manis mampu mengakibatkan komplikasi kepada penderitanya, apabila tidak dipantau dan segera diobati atau tidak dikendalikan.
Gagal ginjal, kardiovaskular, masalah gigi dan mulut, stroke, pembuluh darah pecah ke otak merupakan beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat diabetes.
Kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh akibat adanya kegagalan atau kekurangan hormon insulin akan memunculkan sederet penyakit lainnya pada tubuh.
Terdapat dua tipe diabetes. Pertama karena faktor keturunan atau bawaan lahir, sementara yang kedua diakibatkan karena pola hidup atau terjadi ketika telah dewasa.
Meskipun begitu, penyakit diabetes memberikan dampak yang berbeda bagi setiap orang, sehingga tidak bisa dipastikan berapa lama seorang penderita diabetes dapat bertahan hidup.
Penderita diabetes akan dapat bertahan hidup selama kadar gula darah dalam tubuhnya terkendali. Kualitas hidup orang dengan penyakit diabetes dapat ditingkatkan melalui pengobatan jangka panjang serta pendekatan secara komprehensif.
Di Indonesia, semenjak 2014, penyakit diabetes menjadi penyakit yang menjadi penyebab angka kematian tiga tertinggi. Bahkan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), pada 2019, yang mana penderita diabetes di Indonesia berjumlah 10,7 juta jiwa meningkat menjadi 19,5 juta di tahun 2021.
Baca Juga: Waduh! Indonesia Berada di Peringkat Tujuh Penderita Diabetes Terbanyak di Dunia
Data tersebut juga menyebutkan bahwa Indonesia berada di posisi kelima dunia. Posisi ini mengalami kenaikan karena sebelumnya pada 2019 Indonesia berada di peringkat ketujuh.