Suara.com - Untuk penguatan instrumen akreditasi perguruan tinggi, khususnya pada program studi ekonomi, manajemen, bisnis, akuntansi (EMBA), Lembaga Akreditasi Mandiri Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi (LAMEMBA) menandatangani nota kesepahaman dengan Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB/ Asosisasi untuk Memajukan Perguruan Tinggi Bisnis). Penandatangan dilakukan di Jakarta, Jumat (1/11/2022).
Memorandum of Understanding tersebut diharapkan menjadi landasan kerjasama yang lebih luas antara kedua institusi, khususnya pada area pengembangan kurikulum pendidikan tinggi bidang EMBA dan program-program studi baru yang relevan.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Eksekutif LAMEMBA, Prof. Dr. Ina Primiana, SE, MT dengan Geoff Perry, Wakil Presiden Eksekutif dan Chief Officer AACSB, disaksikan oleh Ketua Dewan Kehormatan LAMEMBA Dr. Perry Warjiyo, Anggota Majelis Akreditasi BAN-PT Arief T Surowidjodjo dan Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Dr. Lukman, yang mewakili Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dalam sambutannya, Ina menjelaskan bahwa kerjasama tersebut akan memacu LAMEMBA untuk segera go international. Guru besar FEB UNPAD tersebut berharap, kerjasama itu dapat lebih memperkenalkan standar akreditasi AACSB untuk bidang EMBA di Indonesia.
Baca Juga: Perguruan Tinggi Ini Berhasil Meretas Sinyal Starlink Demi Alternatif GPS
“Bersama AACSB, LAMEMBA dapat memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi atau program studi yang siap go international. Banyak peluang yang bisa diraih LAMEMBA dan AACSB atas kerjasama ini, yang semuanya bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia,” ujarnya, Sabtu (12/11/2022) dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Geoff Perry menyatakan, pihaknya sangat senang dan terhormat dapat bekerjasama dengan LAMEMBA. Lembaga Akreditasi Mandiri yang dibentuk sebagai amanat Undang-Undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi guna menggantikan tugas dan wewenang BAN PT (Badan Akreditasi Nasional Peguruan Tinggi) dalam pengakreditasian Program Studi itu dinilai berada dalam jalur yang tepat.
“Sinergi yang kuat antara LAMEMBA dan AACSB akan dapat menciptakan bidang EMBA yang berkualitas tinggi, dan pada gilirannya akan membuat pendidikan tinggi berkualitas serta memberikan dampak positif pada masyarakat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Perry Warjiyo merasa yakin bahwa kerjasama antara LAMEMBA dan AACSB akan memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. AACSB dikenal sebagai lembaga akreditasi sekolah bisnis tertua di dunia degan reputasi yang sangat tinggi. Saat ini, hanya ada sekitar 5% dari ribuan sekolah bisnis di seluruh dunia yang berhasil mendapatkan akreditasi dari institusi bergengsi tersebut.
“AACSB dapat membantu LAMEMBA menjadi lembaga yang bereputasi internasional dengan tata kelola yang sesuai dengan international best practice, transparan, kredibel dan akuntabel. Saya menantikan keberhasilan implementasi MoU tersebut,” ujar Perry, yang juga merupakan Gubernur Bank Indonesia.
Baca Juga: Begini Cara Kemendikbudristek Tingkatkan Inovasi di Perguruan TInggi
Beberapa klausul di dalam MoU tersebut, antara lain upaya bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan bisnis, kerjasama berbagi pendekatan dalam meningkatkan kemampuan dan kepatuhan asesor, kerjasama pertukaran pendekatan dalam tata kelola badan akreditasi, dan penjajakan kemungkinan untuk pembuatan acara bersama di Indonesia.