Komitmen Bersama Majelis Taklim Peduli Lingkungan, Rumuskan SOP Baru

Rabu, 09 November 2022 | 14:58 WIB
Komitmen Bersama Majelis Taklim Peduli Lingkungan, Rumuskan SOP Baru
Founder Islamidotco, Savic Ali
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Krisis iklim dan lingkungan menjadi isu besar dan kerap dipertimbangkan dalam berbagai aspek, termasuk dalam kegiatan keagamaan. Yayasan Islami Media Ramah (Islamidotco) pun menggelar Focus Group Discussion bertajuk Pengarusutamaan Narasi Lingkungan dan Krisis Iklim di Kelompok Kajian Keagamaan di Hotel Amaris Pancoran, Selasa (8/11/2022).

Dalam acara tersebut hadir beberapa kelompok majelis taklim dan pihak-pihak terkait, seperti Kementrian Agama, Dewan Masjid Indonesia, Lembaga Dakwah, hingga pengurus ormas Islam. Mereka sepakat berkomitmen untuk melaksanakan majelis taklim yang ramah lingkungan.

Founder Islamidotco, Savic Ali dalam sambutannya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia (mengutip PEW Research) 96 persen sangat teosentris, percaya bahwa semua hal dalam kehidupan itu dipengaruhi oleh Tuhan dan agama.

Bahkan saat ini, menurutnya, semangat keagamaan juga cukup menguat. Namun menurut Savic, jika hal tersebut tidak diikuti dengan kesadaran terkait sosial lingkungan juga kurang bagus.

Savic juga menyebutkan bahwa saat ini dampak perubahan iklim sangat dirasakan. Contohnya, salah satu daerah di Demak terendam banjir rob.

Menurutnya, bagi orang yang fatalis akan menganggap bahwa hal itu tidak ada kaitannya dengan manusia. Tapi sebenarnya secara sintific kejadian tersebut sangat dipengaruhi perbuatan manusia, karena meningkatnya suhu global, polusi industri, dan seterusnya.

“Hal ini senada dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa kerusakan di muka bumi ini karena ulah manusia, dhaharal fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aydinnas,” terang Savic.

Ketua PBNU ini juga meyayangkan bahwa kesadaran ini belum sepenuhnya tumbuh di kalangan kelompok agama di Indonesia. Ia juga menyebut bahwa kesadaran masyarakat Indonesia untuk segera menyelesaikan masalah selalu terlambat.

“Kita juga mengalami masalah, walaupun sudah tau masalahnya tapi kalau belum ‘seleher’ itu orang belum bangkit,” lanjut Savic.

Baca Juga: Inovasi Ramah Lingkungan dari Onitsuka Tiger, Koleksi Sneakers Terbaru Pakai Bahan Kaktus

Oleh karena itu, menurut Savic, pertemuan ini ingin mengajak komunitas agama bangkit tanpa harus menunggu masalah sudah ‘seleher’. Sebab, jika sudah terlalu parah, masalah ini akan sulit untuk diselesaikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI