Suara.com - Pelaksanaan Webinar Regsosek III merupakan langkah nyata Kementerian PPN/Bappenas bersama Badan Pusat Statistik (BPS) dalam mendukung pemahaman masyarakat akan pentingnya pembangunan data sosial ekonomi melalui Regsosek. Hal ini sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo dalam Pidato RUU RAPBN Tahun 2023 beserta Nota Keuangannya mengarahkan perbaikan basis data penerima melalui pembangunan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
Regsosek merupakan basis data kesejahteraan masyarakat seluruh penduduk Indonesia yang akan secara rutin dimutakhirkan dan dikelola dari tingkat desa dan kelurahan/nama sejenisnya. Regsosek memiliki cakupan data yang lebih komprehensif, mulai dari kondisi demografi, perumahan, keadaan disabilitas, kepemilikan aset, hingga informasi geospasial. Regsosek dapat mendukung program perlindungan sosial, pemberdayaan ekonomi, penyediaan kebutuhan infrastruktur dasar, pemerataan akses pendidikan dan kesehatan, peningkatan inklusi keuangan, dan program lain untuk membangun kesejahteraan negeri.
Regsosek adalah upaya transformasi untuk membangun data sosial ekonomi yang menjadi bagian Satu Data Indonesia (SDI). Melalui integrasi dengan skema SDI menjadi acuan dan pedoman bagi pelaksanaan tata kelola data, ketersediaan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, mudah diakses, dan bagipakai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini secara langsung diharapkan mampu mendorong keterbukaan dan transparansi data untuk menemukenali potensi dan permasalahan dari level desa/kelurahan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun non-pemerintah, termasuk program yang dapat diinisiasi oleh Generasi Muda Indonesia untuk membangun negeri dari level desa/kelurahan.
Saat ini, Indonesia memasuki periode puncak masa bonus demografi yang diperkirakan terjadi antara tahun 2020-2030 dengan struktur populasi yang didominasi oleh kelompok produktif. Menurut Sensus Pendukung 2022, sebanyak lebih dari 63 persen populasi tergolong sebagai generasi muda, yaitu penduduk yang lahir pada tahun 1981 ke bawah, dengan komposisi generasi terdiri dari 26 persen milenial, 28 persen Gen Z, dan 11 persen post Gen Z. Generasi Muda Indonesia inilah yang diharapkan dapat berkontribusi membangun negeri melalui Regsosek.
Baca Juga: Sekjen Kemnaker Apresiasi Pelaksanaan Rangkaian Webinar Layanan Ketenagakerjaan Publik
Melanjutkan Serial Webinar I: Mengawal Reformasi Sistem Perlindungan Sosial Melalui Registrasi Sosial Ekonomi, Webinar II: Pemanfaatan Satu Data untuk Negeri, berbagai Manfaat untuk Kesejahteraan Rakyat, dan kegiatan lainnya, kegiatan Webinar III mengusung tema R-Talk (Regsosek Talk): Generasi Muda Membangun Negeri. R-Talk memberikan elaborasi data terpadu Regsosek dengan ide, gagasan, dan pengalaman akar rumput yang inspiratif, untuk mendorong peran Generasi Muda Indonesia membangun negeri.
Kegiatan Webinar Regsosek III dikemas dalam bentuk perbincangan (talks) dan monolog, yang singkat tapi powerful. Menghadirkan Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Airlangga Hartanto (Menteri Koordinator Bidang Ekonomi), Nadiem Makarim (menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Tasya Kamila (Figur Publik) dan Masnuah (Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari) sebagai pembicara untuk berbagi ide, gagasan dan pengalaman berdasarkan keahlian atau bidang yang digeluti. Pelaksanaan Webinar Regsosek III dengan menghadirkan pembicara yang mumpuni tidak hanya bertujuan meningkatkan pemahaman, tetapi semua pihak diharapkan dapat membantu mendukung dan mensukseskan pelaksanaan pendataan awal Regsosek.