Suara.com - Sejumlah merek layanan seperti metaNesia dari PT Telkom didapuk sebagai platform ekosistem metaverse pertama di Indonesia.
Hal ini didasarkan pada enam aspek aspek.Yakni first aspect (perusahaan memenuhi unsur pertama di Indonesia di kategori produk/jasanya baik inovasi atau pioneer di kategorinya), innovation idea aspect (ide/gagasan yang menarik yang melatar belakangi perusahaan menciptakan inovasi), innovation differentiation aspect (sifat kebaruan yang dapat menjadi ciri khas dari produk/layanan menciptakan inovasi), dan innovation advantage aspect (menilai kemampuan memberikan nilai tambah terhadap produk/jasa yang dihadirkan).
“Berikutnya evidence aspect, yakni perusahaan memiliki alat bukti atau dibuktikan melalui pemberitaan sebagai pertama di Indonesia untuk kategori produk/jasanya. Serta validation aspect bahwa perusahaan peraih wajib menandatangani surat validation data & disclaimmer sebagai pertama di Indonesia dibuktikan dengan online validation survey melalui mesin pencari dan media sosial,” kata Susilowati, CEO Media Infobrand Group.
Susi mengatakan, pihaknya sebelumnya telah meriset ke lebih dari 300 inovasi produk atau layanan yang diciptakan perusahaan/brand dalam kurun 1 tahun terakhir dengan mempertimbangkan inovasi tersebut hadir menjawab kebutuhan masyarakat yang terus berubah, hadir karena mengikuti perkembangan teknologi, serta hadir untuk menjawab perubahan lingkungan.
Baca Juga: Harga saham Facebook Anjlok, Masa Depan Proyek Metaverse Kian Terancam
Andrew Setiawan Tarigan, Senior Product Manager metaNesia, mengucapkan terima kasihnya atas penghargaan yang diberikan kepada metaNesia. Dia berharap penghargaan menjadi pemicu agar metaNesia terus mendapat kepercayaan dari konsumen terhadap platform metaverse yang dikembangkan.
“Harapannya penghargaan dapat membuat metaNesia senantiasa terus berinovasi bagi perkembangan ekosistem ekonomi digital Indonesia dan menjadi wadah kreativitas untuk publik, kreator, maupun brand,” ujar Andrew.
Sebagai peraih brand pertama di Indonesia dalam kategorinya, metaNesia merupakan platform metaverse di bawah naungan Leap-Telkom Digital dari Telkom Indonesia yang menciptakan interaksi virtual serta pengalaman baru dalam memperkenalkan produk ke dunia digital.
Salah satu yang ditawarkan metaNesia adalah metaverse mall yang di dalamnya dapat melakukan jual-beli barang berupa NFT, dengan menerapkan prinsip Phygital (Physical & Digital) yang memudahkan pengguna karena dapat menggunakan fiat money (Rupiah).
Setelah resmi beroperasi sejak 31 Juli 2022, metaNesia sudah menjalin beberapa kerja sama dengan brand terkemuka, seperti Honda dan Fruit Tea yang diajak untuk merasakan pengalaman berbisnis baru di dalam metaverse metaNesia.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Resmi Luncurkan Metaverse yang Langsung Terhubung dengan IKN
Kerja sama yang dilakukan bersama Honda adalah menciptakan virtual showroom yang interaktif di mana pengunjung dapat melihat berbagai produk Honda secara 360 derajat, termasuk melihat bagian eksterior, interior, hingga mesin dan berbagai fitur.
Bahkan, showroom Honda di metaNesia bisa menampilkan bagian-bagian detil seperti kolong mobil untuk melihat rangka yang tidak bisa dilakukan di showroom dunia nyata. Selain itu, di sini pengunjung juga dapat melakukan test-drive sebagai bentuk pemberian pengalaman yang maksimal bagi pengguna.
Sedangkan kolaborasi yang bersama Fruit Tea berupa “virtual world” di event Fruit Tea World Festival 2022. Dalam event ini, metaNesia dapat dimanfaatkan oleh peserta yang tidak dapat hadir langsung di lokasi dan memberikan pengalaman baru mengikuti event di dalam metaverse. Peserta dapat mengkreasikan avatar sesuai keinginannya dan disuguhkan beberapa aktivitas yang menarik, seperti treasure hunt, selfie bareng di metaverse, serta menonton konser Naura Ayu dan The Changcuters.
metaNesia merupakan bagian Leap-Telkom Digital sebagai umbrella brand produk dan layanan digital Telkom, yang hadir mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia. Dengan adanya Leap, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional, sejalan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.