Jutaaan Orang Indonesia Alami Masalah Penglihat, 80 Persen Lebih Disebabkan Katarak

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 30 Oktober 2022 | 23:02 WIB
Jutaaan Orang Indonesia Alami Masalah Penglihat, 80 Persen Lebih Disebabkan Katarak
Ilustrasi buta atau kebutaan karena katarak. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama yang ada di Indonesia. Gangguan penglihatan ini sebagian besar diakibatkan oleh katarak, penyakit yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh.

Berdasarkan Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia lewat Survei Kebutaan Rapid Asssesment of Avoidable Blindness (RAAB) Tahun 2014 & 2016 terhadap oranb Indonesia populasi 50 tahun ke atas, angka kebutaan mencapai 3 persen dan katarak merupakan penyebab tertinggi kebutaan tersebut.

Operasi Katarak di Riau (Dok. ERHA)
Operasi Katarak di Riau (Dok. ERHA)

Berkaitan dengan hal tersebut, ERHA bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh dan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru mengadakan kegiatan Operasi Mata Katarak Gratis bagi masyarakat yang berada di Provinsi Riau (23/10).

Dikatakan Chief Corporate Affairs Arya Noble, Induk usaha dari ERHA - Andreas Bayu Aji, operasi mata katarak gratis ini bertujuan untuk membantu program Pemerintah dalam pengentasan penyakit mata katarak di Indonesia.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Tunggu Hasil Pemeriksaan Warga Asahan Alami Kebutaan Usai Vaksin Booster

Andreas menyebut, berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), dengan populasi pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan dan 81,2 persen dari jumlah tersebut mengalami penyakit katarak.

"Kita ingin kegiatan ini dapat membantu masyarakat yang tadinya tidak bisa melihat menjadi bisa melihat kembali. Sehingga yang tadinya terhalang karna kebutaan dapat menjadi produktif dan bisa bekerja sehingga meningkatkan perekonomian dalam hidupnya," kata Andreas dikutip dari siaran tertulis, Minggu (30/10/2022).

Ilustrasi mata bengkak (Elements Envato)
Ilustrasi mata katarak (Elements Envato)

Sementara itu, dr Gilang selaku Kepala Pengembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan RS Awal Bros Pekanbaru menerangkan, ini adalah bentuk komitmen pelayanan kami terhadap masyarakat Provinsi Riau khususnya warga yang berada dalam jaringan.

"Sebanyak 284 penderita katarak yang berasal dari Provinsi Riau telah berhasil kami operasi dengan baik pada kegiatan ini," tambahnya.

Dilakukan sejak 2012, sudah lebih dari 20.000 mata katarak telah dioperasi di bawah program CSR ERHA yang tersebar mulai dari Pulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali, NTB, NTT dan daerah lain.

Baca Juga: Pria 63 Tahun di Asahan Alami Kebutaan Usai Vaksin Booster

"Tahun ini kita sudah mengoperasi sebanyak 1911 mata katarak mulai dari dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Papua, tidak tertutup kemungkinan akan kita lanjutkan di tahun depan lebih dari 1000 mata lagi," pungkas Andreas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI