Suara.com - Kemajuan bisnis dan tanggung jawab sosial harus berjalan beriringan. Dalam menjalankan bisnis, maka penyediaan produk yang sehat untuk masyarakat luas harus diutamakan, dengan terus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan bersama karyawan, berpartisipasi dalam pelestarian dan pembaruan sumber daya dan menyehatkan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Komitmen ini disampaikan pada 25 Oktober 1972 oleh Antoine Riboud, CEO Danone, di Marseille, Prancis.
“Hari ini kami merayakan 50 tahun perjalanan komitmen ganda, dimana kami yakin bahwa dalam menjalankan bisnis, perusahaan juga harus memberikan manfaat kepada lingkungan dan masyarakat. Kami menguatkan komitmen kami untuk terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dan keseimbangan lingkungan yang sesuai dengan visi Danone, One Planet One Health,” ujar Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia menjelaskan,
Dalam menjalankan bisnisnya, Danone Indonesia memiliki fokus untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama dalam penurunan angka stunting di Indonesia. Saat ini menurut SSGI 2021, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 24,4% dan masih berada di atas batas WHO.
Selain itu, prevalensi underweight mengalami peningkatan dari 16,3% menjadi 17%.
Oleh karena itu, Danone Indonesia meluncurkan program payung “Bersama Cegah Stunting” (Bersama Melawan Stunting) bersama berbagai pihak untuk mencegah stunting di Tanah Air, dengan pendekatan intervensi yang spesifik dan sensitif, termasuk sanitasi dan kebersihan akses air.
Berbagai program yang diinisiasi adalah edukasi gizi seimbang melalui Isi Piringku, edukasi kesehatan dan nutrisi kepada remaja melalui Generasi Sehat Indonesia (GESID), peluncuran Iklan Layanan Masyarakat Cegah Stunting itu Penting, buku seri cegah stunting, dan berbagai riset kesehatan yang bekerjasama dengan universitas.
"Kami berkomitmen pada 2030, seluruh operasional akan menggunakan 100% energi listik terbarukan dan mencapai karbon netral pada 2050," tambah Vera.
Untuk mendukung penggunaan energi baru terbarukan, Danone Indonesia telah menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di lima pabrik dengan kapasitas 6.9 MW, yang mampu mengurangi emisi karbon hingga 7342 Ton CO2 dan menggunakan boiler biomassa di pabrik Prambanan dengan kapasitas 6 ton steam yang mampu menurunkan emisi karbon 8300 Ton Co2.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan dan Kesehatan Masyarakat Lewat Renovasi Rumah Layak Huni
Sementara untuk membantu menjaga keberlangsungan kuantitas dan kualitas air, berbagai upaya telah dilakukan oleh perusahaan untuk melindungi sumber daya air, seperti memulai penelitian hidrogeologi, melakukan berbagai program konservasi dan pembentukan forum pemangku kepentingan air untuk memastikan keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam mengelola DAS.