Suara.com - Bisnis transportasi dan logistik tengah berkembang pesat di Tanah Air. Bahkan di tiga bulan pertama tahun 2022, bisnis ini memberikan pengaruh besar dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah upaya penanganan Covid-19 yang terus membaik oleh pemerintah serta berbagai indikator yang lainnya.
Namun masih terdapat banyak hal yang menjadi kendala pada bisnis transportasi dan logistik dalam melakukan operasional armadanya.
Salah satu yang paling menonjol adalah pemantauan kendaraan. Kendaraan komersil di Indonesia mencapai angka 62 juta, tapi yang terhubung dengan Fleet Management System (FMS) baru berkisar 2 persen saja.
Baca Juga: Warga Sukamade Banyuwangi Darurat Logistik, Imbas Longsor Menutup Akses Jalan
FMS sebagai kegiatan untuk mengelola suatu armada sangat penting dalam memaksimalkan efisiensi dari kendaraan, memantau waktu service, meningkatkan produktivitas, meningkatkan keselamatan, bahkan hingga konsumsi bahan bakar.
Sadar masalah ini masih sangat besar di bisnis transportasi dan logistik, TransTRACK.ID menawarkan solusi telematika armada all-in-one untuk membantu industri logistik mengoptimalkan operasional armada.
Platform TransTRACK.ID akan mengumpulkan dan menganalisis data telemetri real-time seperti geolokasi, tingkat bahan bakar, jarak tempuh, dan peringatan pemeliharaan kendaraan armada.
Perangkat lunak ini dapat dengan mudah diintegrasikan dengan lebih dari 1.000 perangkat GPS yang ada untuk mendapatkan data kinerja dan perilaku para pengemudi. Selain itu, TransTRACK.ID juga menawarkan manfaat tambahan berupa jaminan keselamatan bagi para pengemudi dengan menyediakan perlindungan asuransi.
Saat ini, TransTRACK.ID telah ada di 13 kota dan akan menarget hingga di 25 kota pada akhir tahun ini.