Membangun Pengolahan Sampah dengan Maggot

Ferry Noviandi Suara.Com
Rabu, 19 Oktober 2022 | 02:07 WIB
Membangun Pengolahan Sampah dengan Maggot
Ulat Maggot dibudidayakan Pemkot Depok untuk urai sampah organik. (Suara.com/Supriyadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sampah mejadi masalah serius yang dialami sejumlah kota besar, termasuk Depok. Tingginya jumlah sampah yang tidak sebanding dengan daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA), menjadi salah satu masalah besarnya.

Sekadar catatan, jumlah sampah yang beredar di masyarakat di Kota Depok mencapai lebih dari 1.100 ton per hari. Sementara kapasitas di  TPA Cipayung sudah mencapai 2,5 juta ton sampah dengan ketinggian 23 meter. Padahal, kapasitas sampah di tempat tersebut hanya 1,3 juta ton.

Peresmian Rumah Maggot Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Selasa (18/10/2022). [dokumentasi pribadi]
Peresmian Rumah Maggot Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Selasa (18/10/2022). [dokumentasi pribadi]

Melihat kondisi tersebut, PT Karabha Digdaya bekerjasama dengan penggiat sampah dan aparatur Kecamatan Tapos, khususnya Kelurahan Cimpaeun, membangun pusat pengelolaan sampah menggunakan maggot.

Seperti diketahui, maggot sangat aktif memakan sampah organik. Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik dua sampai lima kali bobot tubuhnya selama 24 jam. Satu kilogram maggot dapat menghabiskan dua sampai lima kilogram sampah organik per hari.

Baca Juga: TPST Piyungan Penuh, Truk Pengangkut Sampah Harus Antre 1-2 Jam untuk Bongkar Muatan

Sementara maggot sendiri saat ramai dibudidayakan karena memiliki nilai jual tinggi. Maggot dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena kaya protein.

"Melihat sampah adalah masalah bersama, maka kami berinisiatif memberikan bantuan berupa pembangunan tempat pengelolaan sampah disini," ujar Arif Wiryawan, Direktur Utama PT Karabha Digdaya, seperti dalam keterangan yang diterima Suara.com.

Arif pun senang karena idenya untuk mengatasi sampah mendapat respons positif dari penggiat pengelolaan sampah dan para stakeholders Kecamatan Tapos.

"Alhamdulillah, niat baik kami mendapatkan jawaban yang sangat baik dimana bisa bertemu dengan Pak Suhanda dan Bapak/Ibu yang ada disini, " ujar Arif.

Selain membangun pengolahan sampah dengan maggot, Arif bersama tim juga akan mengajak masyarakat agar bisa bijak dalam membuang sampah dengan cara memilah sampah terlebih dahulu.

Baca Juga: Antrean Truk Sampah Mengular di Kabupaten Bandung Barat

Peresmian Rumah Maggot Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Selasa (18/10/2022)
Peresmian Rumah Maggot Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Selasa (18/10/2022)

Sementara itu Walikota Depok, Mohammad Idris, mengapresiasi pembangunan pusat pengelolaan sampah dengan maggot yang digagas PT Karabha Digdaya.

"Seperti yang kita ketahui, sampah ini adalah masalah bersama. Bahkan pada musim hujan seperti yang sekarang kita rasakan, sampah kerap membuat masalah lanjutan seperti banjir," katanya.

Idris berharap dengan adanya pusaat pengelolaan sampah ini, jumlah sampah di Kecamatan Tapos semakin berkurang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI