Waspada Gampang Sakit saat Musim Hujan, Ini yang Harus Dilakukan

Senin, 17 Oktober 2022 | 13:48 WIB
Waspada Gampang Sakit saat Musim Hujan, Ini yang Harus Dilakukan
Ilustrasi sakit di musim hujan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manusia sangat sensitif pada perubahan suhu sehingga tubuh akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur, misalnya saat musim hujan seperti ini. Hal tersebut dapat memengaruhi daya tahan tubuh. Imunitas bisa terganggu dan itulah mengapa orang-orang sering sakit ketika musim pancaroba.

Medical Underwriter Sequis dr. Debora Aloina Ita Tarigan mengungkapkan, beberapa penyakit yang rentan menyerang saat musim hujan adalah Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni batuk, pilek, influenza, dan bronkitis. Ada juga penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes Aegypti, yaitupenyakit Zika (Zika disease), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan demam Chikungunya.

Gangguan penyakit pada musim hujan dapat juga disebabkan oleh pathogen, baik bakteri, parasit, maupun jamur). Ini terutama menyerang daerah yang terdapat banyak sampah dan terkena banjir.

Ilustrasi pilek (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi pilek (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

"Jika sampah mengontaminasi bahan makanan, makanan siap saji, atau air, maka ketika dikonsumsi, dapat menghancurkan sel-sel tertentu pada tubuh dan menyebabkan penyakit demam tifoid, kolera, dan disentri juga hepatitis," ungkap dr. Debora, dikutip dari siaran pers, belum lama ini.

Baca Juga: Tips Naik Motor di Musim Hujan, Rem yang Benar Agar Selamat

Penyakit lainnya yang patut diwaspadai saat musim hujan adalah paru-paru basah. Beberapa kasus kemungkinan tidak berat dan bisa sembuh dengan cepat. Namun jika sudah terinfeksi paru-paru basah tapi dibiarkan, penyakit dapat berkembang lebih serius. Pasien kerap membutuhkan bantuan ventilator. Alat bantu pernapasan ini dibutuhkan karena salah satu gejala paru-paru basah adalah kesulitan bernapas atau sesak napas. Kondisi tersebut bisa membahayakan jiwa.

"Jika mengalami gejala batuk kering dan demam, sulit bernafas saat berbaring, dan terasa nyeri di dada hingga terasa sesak nafas dalam jangka waktu yang panjang atau berulang, jangan sampai kita abai, menebak-nebak, atau berusaha menyembuhkan sendiri. Semakin cepat dikenali maka semakin cepat ditangani dokter dan mengurangi risiko penyakit semakin parah," imbuh dr. Debora.

Saat penyakit berkembang lebih serius, tentu pasien perlu mendapat penanganan lebih lanjut. Masalahnya, itu mungkin membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi dan nilainya tidak dapat diprediksi saat awal pengobatan. Alternatif yang dapat dimanfaatkan adalah menggunakan BPJS kesehatan.

Hanya saja, nyatanya tidak semua penyakit dapat menjadi tanggungan BPJS kesehatan. Selain itu, untuk mendapatkan pengobatan, pasien harus memenuhi rujukan medis berjenjang.

Jadi, selain BPJS Kesehatan, dibutuhkan pula jaring pengaman finansial, yakni asuransi kesehatan tambahan agar saat memerlukan rawat inap dan rawat jalan sebelum dan sesudah rawat inap bisa segera mendapatkan pengobatan.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Awal Musim Hujan di Jatim, BPBD Madiun: Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi

"Asuransi kesehatan sangat besar manfaatnya untuk membantu pasien agar segera mendapatkan pengobatan dan menjaga keberlangsungan finansial keluarga. Sayangnya, besar manfaat yang bisa didapatkan dari asuransi belum sejalan dengan kesadaran memiliki asuransi kesehatan," papar Head of Digital Channel Sequis, Antonius Tan.

Anton menambahkan, "Mendorong minat dan kesadaran memiliki asuransi kesehatan ini, Sequis menyediakan kanal asuransi online, yaitu Super You by Sequis Online agar masyarakat dapat membeli asuransi kesehatan yang memiliki manfaat yang mumpuni dengan mudah. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong semakin banyak masyarakat berasuransi. Kanal asuransi online memberikan kemudahan sehingga dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dari sisi ekonomi, usia hingga geografis."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI