Suara.com - Tim Esports GPX yang diprakarsai mantan pro player Mobile Legends Professional League (MPL) dunia, Eko Julianto (Oura), Yurino Putra Angkawijaya (Donkey), dan Steven Kurniawan (Marsha) mengumumkan hadirnya investor baru di bisnis mereka.
Trinity Optima Plus (TOP+) sebagai salah satu unit bisnis perusahaan label rekaman dan manajemen artis terkemuka di Indonesia Trinity Optima Production (TOP) tercatat menjadi strategic investor GPX tahun ini. Berada di bawah naungan PT Generasi Tangguh Luar Biasa atau yang biasa dikenal dengan GPX (Generation of Power and Xtraordinary), tim esports sekaligus perusahaan talent management dan entertainment ini merencanakan banyak aksi-aksi strategis untuk membesarkan tim dan ekosistemnya.
Keterlibatan brand atau perusahaan sebagai sponsor di tim esports bukanlah hal baru, di GPX, TOP+ memberikan sentuhan yang berbeda di dalam keterlibatannya. Menurut Direktur TOP+ Dwi Santoso, keahlian perusahaan turut disumbangkan untuk membesarkan GPX dan komunitasnya.
"Core bisnis dan keahlian kami ada pada artist management, nah, disini kami berkesempatan untuk membantu GPX secara operasional dan manajemen. Misalnya saat melakukan rekrutmen pemain dan talent, pengelolaan perusahaan, sampai aspek legal dan good governance practice. Ke depan, kami akan menyelenggarakan event Talent Hunt dan juga turnamen berbasis komunitas yang menarget setidaknya 50 tim peserta dari seluruh Indonesia," paparnya, dikutip dari rilis yang diterima Suara.com.
Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal Capai 9,8 Juta Orang, Bertambah 2,3 Juta dalam Setahun
Saat ini, TOP+ terlibat dalam pencarian sponsor dan supervisi produksi program baru di kanal YouTube GPX yang berjudul "The Founders". Bersama ketiga founders sebagai host, program ini mengundang bintang tamu baik dari dunia esports maupun entertainment.
Episode perdana yang mengundang eks pro player EVOS Legends, yakni Wann, Rekt, dan Luminaire yang bersama Oura dan Donkey menjuarai turnamen dunia M1 World Championship dan dikenal dengan nama "W.O.R.L.D", bahkan mendapat peringkat Trending nomor satu hanya dalam waktu 19 jam sejak diunggah.
Dwi memaparkan, pendapatan dari esports saat ini terbagi ke dalam beberapa segmen, antara lain sponsor, iklan, merchandise, streaming, hak siar, dan publikasi.
Chief Executive Officer GPX, Eko "Oura" Julianto menyampaikan apresiasinya kepada TOP+ atas investasi strategis ini. "Saat ini dari founders posisinya juga masih merintis, maka kolaborasi strategis yang tepat dengan bisnis berpengalaman seperti TOP tentunya berperan penting dalam manajemen klub. Ke depan, harapannya tim GPX bisa semakin profesional dalam mengelola bisnis internal dan eksternal juga, tidak hanya sebagai pemain," ucap Oura.
Selama lebih dari dua dekade, benua Asia telah memimpin tren esports global, dan berperan sebagai prediktor perkembangan yang telah membentuk esports di seluruh dunia. Menurut laporan Tencent Holdings Ltd dan Newzoo BV tahun 2021, Asean diperkirakan akan memimpin dunia dalam pendapatan esports dengan pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 20,8% hingga 2024, hampir dua kali lipat dari tingkat global.
Baca Juga: Pengamat: Investor Harus Diversifikasi Aset di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi
CEO Trinity Optima Production Yonathan Nugroho mengatakan, perusahaannya tengah mengarah ke sebuah transformasi yang salah satunya dengan mengembangkan ekosistem hiburan komprehensif di Indonesia. "Guna menuju ke arah itu, kami ingin masuk ke beragam sektor yang strategis dan tentunya punya value jangka panjang, salah satunya industri esports," jelasnya.