Suara.com - Sejak bertahun-tahun lalu, kemasan telah menjadi bagian esensial dari kehidupan sehari-hari. Kemasan selalu ada dalam berbagai bentuk, baik untuk menyimpan, mengirim, melindungi atau pun menjaga isi di dalamnya.
Teknologi produksi kemasan pun semakin canggih, membuatnya sangat diperlukan, sejalan dengan tuntutan hidup yang semakin banyak.
Setiap hari, kita mengonsumsi makanan dan minuman seperti susu, kopi, teh dan jus dalam kemasan karton. Saat menikmati makanan dan minuman ini, pernahkah kamu membayangkan cara dan bahan yang digunakan untuk membuat kemasan karton?
Ada banyak tipe kemasan karton, tapi tidak semuanya berkelanjutan atau sustainable. Dibutuhkan teknik, inovasi dan sains untuk membuat kemasan yang tidak hanya baik untuk produk dan konsumen, tapi juga untuk bumi.
Baca Juga: 8 Pakar Pangan Sebut Air Galon Kemasan Polikarbonat Aman Dikonsumsi
SIG, penyedia solusi kemasan terdepan, memiliki cara uniknya sendiri untuk menciptakan kemasan berkelanjutan yang membutuhkan keahlian, usaha dan proses khusus. SIG terus memastikan tingkat ketepatan dan konsistensi yang sangat tinggi serta tingkat limbah yang sangat rendah.
Bagaimana kemasan karton SIG dibuat? Kemasan karton SIG menggunakan tiga bahan inti, paperboard, polyethylene, aluminium yang semua diperoleh dari sumber bertanggung jawab.
Pertama, bagian luar gulungan paperboard yang besar dilapisi dengan polyethylene (PE) berkualitas tinggi untuk memastikan gulungan tertutup rapat. Lapisan aluminium yang sangat tipis biasanya digunakan untuk melindungi isi kemasan dari cahaya dan oksigen. Satu lagi lapisan PE digunakan di atas aluminium untuk menyatukannya dengan paperpoard dan mencegah aluminium agar tidak terkena ke makanan atau cairan.
Setelah pelapisan, bahan kemasan dicetak dengan hingga enam warna menggunakan sistem percetakan gravure berkualitas tinggi. Ini menghasilkan warna cerah, desain fleksibel dan efek visual inovatif sesuai dengan kebutuhan brand dan produsen.
Karton yang telah dilapis dan dicetak kemudian dipotong sesuai ukuran yang dibutuhkan sebelum kemudian disegel dan dilipat satu persatu. Bagian memanjang lalu ditutup dengan presisi tertinggi.
Baca Juga: Soal Keamanan Air dalam Galon, Dosen Kimia UI: Belum Ada Penelitian yang Buktikan Itu Berbahaya
Lipatan ini sangat penting karena mencegah kontak antara sudut potong yang tidak dilapis dan isi kemasan. Setelah selesai, kemasan karton pun dikirim ke pelanggan SIG.
Sebagai mitra lama FSC, SIG terus mendukung kegiatan keberlanjutan yang diadakan oleh FSC, termasuk FSC™ General Assembly pada 9-14 Oktober 2022 di Bali, Indonesia. SIG menjadi "Green Sponsor" bagi acara yang bertujuan menetapkan arah untuk masa depan yang lebih berkelanjutan bagi hutan-hutan dunia, manusia dan hewan yang menghuni.
"Kami sangat menghargai kemitraan jangka panjang bersama SIG yang terus berlanjut selama satu dekade terakhir. Dengan visi dan misi yang sama akan keberlanjutan, FSC dan SIG berusaha untuk berkontribusi terhadap lingkungan, diawali dengan kemasan berkelanjutan yang kami harapkan dapat berdampak bagi lingkungan. Kami berharap kemitraan ini akan terus berlanjut hingga bertahun-tahun ke depan dan kami bisa terus membuat perbedaan, membantu melestarikan lingkungan selangkah demi selangkah," kata Kim Carstensen, Director General of FSC, dikutip dari siaran pers, belum lama ini.
Angela Lu, President and General Manager Asia Pacific-South, SIG Combibloc, mengatakan, "SIG bangga menjadi mitra jangka panjang FSC sejak 2009 dan menjadi produsen karton aseptik pertama yang mendapatkan sertifikasi FSC Chain of Custody dalam semua operasional kami. Kami berharap melalui FSC General Assembly, kami bisa menentukan arah kemitraan dengan FSC untuk tahun-tahun yang akan datang serta memperkuat kolaborasi kami untuk mendirikan hutan-hutan yang terus berkembang sebagai bagian dari ambisi kami untuk Way Beyond Good bagi masyarakat dan planet."