Suara.com - Berakhirnya pandemi menjadi angin segar bagi para pelaku industri fashion, tak terkecuali desainer Leny Rafael. Leny yang terkenal dengan desain batiknya langsung menghadirkan desain batik dengan tema "Abimana Series".
"Abimana Series" untuk menyambut tren fashion 2023 dan merupakan kolaborasi Leny Rafael dengan WOU Batik. Kolaborasi ini memadupadankan batik dengan desain busana kekinian dengan brand baru "WOU Batik Luxury by Leny Rafael".
Untuk memperkenalkan "WOU Batik Luxury by Leny Rafael", Leny melakukan sejumlah roadshow di sejumlah acara fashion bergengsi. Diawali di event Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) di ajang Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5 Oktober 2022.
Kemudian diajang "Pesona Batik Nusantara" di Grand Metropolitan Bekasi pada 8 Oktober lalu. Kemudian event "Indonesia Batik Heritage 2022" di Kota Kasablanka pada 9 Oktober 2022.
Baca Juga: Penggunaan Kain Sisa dan Upaya Mengangkat Isu Keberlanjutan di Industri Fashion
Menurut Leny Rafael, rangkaian kegiatan itu merupakan roadshow menuju grand launching "Abimana Series". Filosofi "Abimana" menggambar dirinya sebagai sosok wanita yang kuat, semangat dan mandiri untuk kembali melakoni bisnis yang sempat terdampak karena pandemi Covid-19.
Nantinya "WOU Batik Luxury by Leny Rafael" akan memproduksi busana ready to wear dengan bahan berkualitas, corak batik khusus dan desain menarik. "Target pasarnya middle up," imbuh Leny Rafael.
Menyambut trend fashion 2023 dan Hari Raya Idul Fitri 1444 "WOU Batik Luxury by Leny Rafael" telah menyiapkan rancangan busana ready to wear terbaiknya. Corak batik dengan warna pastel dan warna tanah akan mendominasi karya anyar Leny Rafael di tahun depan.
Sementara itu, Leny Rafael mengaku sangat bersyukur bisa bertemu dengan Anton Wibowo, founder sekaligus owner WOU Batik. Leny menganggap, ia dan Anton saling membutuhkan.
"Mungkin bisa disebut simbiosis mutualisma. Saya butuh produsen yang bisa produksi ready to wear, dan Mas Anton butuh desainer untuk produk massal. Jadi klop deh," ujar Leny Rafael.
Baca Juga: 6 Fakta Bella Hadid, Super Model Keturunan Palestina Terus Terang Soal Agamanya
Lantas, siapa Anton Wibowo? Anton saat ini dikenal sebagai pengusaha batik. Ia memulai usahanya sebagai seorang reseller pada 2016 dan hanya dengan bermodalkan uang Rp200 ribu.
"Awalnya saya seorang reseller batik di Solo. Saya gunakan uang Rp200 ribu untuk pasang iklan. Alhamdulillah, berkembang pesat hingga saat ini," ujar Anton Wibowo.
Anton memulai bisnisnya dengan menjual pakaian batik couple berupa gamis dan kebaya untuk segmen menengah kebawah. Dia memasarkan dagangannya melalui media sosial.
Tahun 2020 dia mulai melirik pangsa pasar menengah dengan brand WOU Batik Premium yang memanfaatkan sumber Batik dari Solo dan Sragen. Kini dia akan melebarkan sayap usaha dengan target pasar middle up bersama Leny Rafael.
"Segmen middle low tidak membutuhkan sesuatu yang bagus secara desain dan bahan bakunya. Segmen ini lebih melihat harga murah. Untuk naik ke middle up membutuhkan beberapa faktor, seperti bahan yang bagus dan desain yang tidak umum," tutur Anton.
"WOU Batik Luxury By Leny Rafael" akan menciptakan corak batik khusus yang mencirikan karakter karya-karya Leny Rafael. Leny Rafael dan Anton Wibowo, sepakat menggunakan motif Bunga Sakura sebagai corak batik khas produknya. Motif Bunga Sakura dipilih karena memiliki makna kesetiaan, keabadian dan komitmen kuat.