Suara.com - World Premiere serial original Disney+ Hotstar “Teluh Darah” diselenggarakan di segmen “On Screen” dalam ajang Busan International Film Festival 2022 (BIFF 2022) di KOFIC Theater pada Jumat (7/10/2022) lalu. Acara ini dihadiri oleh sutradara dan kedua pemeran utama serial “Teluh Darah”, yaitu Kimo Stamboel, Mikha Tambayong, dan Deva Mahenra.
“Teluh Darah” menjadi satu-satunya serial dari Asia Tenggara yang terpilih dalam kategori “On Screen” tahun ini bersama beberapa serial lainnya dari Eropa dan Korea Selatan.
Dalam rangkaian acara World Premiere tersebut, Kimo, Mikha, dan Deva bergabung bersama para penonton untuk menyaksikan tiga episode pertama dari serial horor yang akan tayang secara eksklusif di Disney+ Hotstar pada tahun 2023 mendatang tersebut. Ketiganya juga berbagi berbagai informasi menarik tentang proses pembuatan serial serta fakta-fakta menarik di balik serial “Teluh Darah” dalam sesi tanya jawab yang dihadiri para tamu undangan World Premiere.
Mengutip siaran tertulis, yuk, simak fakta-fakta menarik dari World Premiere “Teluh Darah” di BIFF 2022 berikut ini!
Baca Juga: Kamu Tim Gabriel atau Alfie? Yuk Simak Dulu 4 Fakta Lanjutan Emily in Paris Season 3 Berikut Ini
1. Satu-satunya serial dari Asia Tenggara dalam kategori “On Screen” di ajang BIFF 2022
“Teluh Darah” adalah satu-satunya serial dari Asia Tenggara dalam kategori “On Screen” di ajang BIFF 2022. On Screen merupakan salah satu program dalam BIFF 2022 yang menayangkan deretan serial terpilih dari berbagai negara, mulai dari Eropa hingga Korea Selatan.
2. Alasan di balik pembuatan kisah “Teluh Darah”
Setelah menyaksikan World Premiere, sesi tanya jawab dibuka dengan pertanyaan untuk sang sutradara, Kimo Stamboel. Dikenal dengan deretan karyanya yang bernuansa gelap dan bertema ilmu hitam, salah satu penonton bertanya alasan Kimo menggarap serial "Teluh Darah".
Kimo menjelaskan bahwa kisah tentang teluh kerap menjadi perbincangan menarik bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Sinopsis Serial Netflix Terbaru: The Midnight Club, Karya Mike Flanagan
“Hampir setiap orang pernah mendengar kisah tentang teluh yang dialami oleh orang yang mereka kenal. Saya melihat bahwa cerita-cerita ini tidak hanya dapat dinikmati oleh penonton Indonesia, karena misteri dan peristiwa yang ada di dalam tiap kisahnya punya daya tarik universal yang membuatnya dapat dinikmati juga oleh para penonton internasional. Semoga karya ini dapat menjadi sajian spesial untuk para penikmat film di manapun mereka berada,” jelas Kimo Stamboel.
3. Penonton Korea Selatan saksikan “Teluh Darah” setelah melihat penampilan pemeran
“Teluh Darah” berhasil mendapatkan respon positif dari penonton internasional yang ikut menyaksikan penayangan perdananya. Salah satu penonton asal Korea Selatan juga menceritakan pengalamannya saat pertama kali melihat penampilan Mikha Tambayong pada malam pembukaan atau red carpet, dan memutuskan untuk menyaksikan serial “Teluh Darah” pada saat penayangannya.
Ia mengungkapkan bahwa “Teluh Darah” menjadi serial Indonesia pertama yang ia saksikan dan menyampaikan pujiannya untuk karya tersebut.
4. Tampil dengan busana rancangan desainer Indonesia
Membawa karya Indonesia, Kimo Stamboel, Mikha Tambayong, dan Deva Mahenra hadir di acara World Premiere dalam balutan busana rancangan desainer Indonesia yang terinspirasi dari kisah dan tokoh di serial “Teluh Darah”.
Kimo Stamboel dan Deva Mahenra tampil memukau dengan setelan jas berwarna biru gelap dan hitam rancangan Rusli Hadiwinata. Mikha Tambayong semakin menunjukkan pesonanya dengan mengenakan busana berbahan tenun berbagai warna yang dirancang oleh Hian Tjen.
5. "Teluh Darah" akan dirilis eksklusif di tahun 2023 di Disney+ Hotstar
Diproduksi oleh Rapi Films eksklusif untuk Disney+ Hotstar, “Teluh Darah” merupakan serial karya sutradara yang dikenal dengan deretan film dan serial bergenre thriller dan horornya yang ikonik, Kimo Stamboel. Serial bergenre thriller ini menceritakan kisah Wulan dan Esa, dua orang modern dari keluarga berbeda yang hidupnya berubah setelah menyaksikan bagaimana keluarga mereka menjadi target serangan ilmu hitam. Didasari keinginan kuat untuk melindungi keluarga tercinta, keduanya bertekad untuk mencari pelaku di balik serangan tersebut untuk meminta pertanggungjawaban atas kejadian-kejadian mistis yang menimpa keluarga mereka.