Kendaraan udara berbasis elektrik ini sepenuhnya mempergunakan tenaga listrik, dengan cara di-charge, yang lokasi charger berada di masing-masing landasan. Dengan konsep auto pilot atau tanpa pengemudi, kendaraan udara berbasis elektrik tersebut dilengkapi GPS untuk mendarat di lokasi-lokasi yang telah dipasangi charger.
Saat ini, kendaraan udara berbasis elektrik telah operasional di Kuwait. PT IAMI menunjuk Jepang dan Korea Selatan untuk merakitnya sebelum dibawa ke Indonesia. Ke depan akan ada tujuh perusahaan besar yang akan men-support part atau bagian kendaraan, sementara Indonesia sendiri hanya sebagai tempat perakitan jika pabrik di Siau Riau seluas 1.500 hektare telah siap beroperasi.