Bahas Hipoksia dan Kesehatan Atlet, Dua Mahasiswa Ini Jadi Juara Lomba Menulis Tingkat Nasional

Risna Halidi Suara.Com
Selasa, 04 Oktober 2022 | 23:49 WIB
Bahas Hipoksia dan Kesehatan Atlet, Dua Mahasiswa Ini Jadi Juara Lomba Menulis Tingkat Nasional
Ilustrasi belajar (Pexels.com/Julia M Cameron)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menulis bisa menjadi saran untuk menuangkan ekspresi dan kreativitas. Menulis juga membuat hidup lebih produktif dan dapat menjadi medium untuk belajar menjadi lebih baik.

Namun lebih dari itu, menulis juga bisa menjadi cara menyebarkan ide, gagasan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat. Itu juga yang diharapkan dengan diselenggarakannya Writing Competition Djarum Beasiswa Plus beberapa waktu lalu.

Writing Competition Djarum Beasiswa Plus (Dok. Ist)
Writing Competition Djarum Beasiswa Plus (Dok. Ist)

Dikatakan Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation - Lounardus Saptopranolo, program tersebut dibuat untuk mendorong para penerima beasiswa Beswan Djarum untuk bisa berkontribusi di masyarakat.

"Melalui kompetisi ini, kami berusaha mewujudkan hasil pemikiran yang cerdas, kreatif dan inovatif yang mampu menjawab tantangan serta permasalahan di sekitar masyarakat," katanya dikutip dari siaran tertulis, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Dilakukan saat Menulis Novel di Platform Digital

Ia juga berharap kompetisi menulis tersebut memunculkan ide-ide baru yang diharapkan menjadi langkah awal kontribusi para penerima beasiswa pada Indonesia.

Dari lomba itu, terpilih pemenang kategori noneksakta berjudul ‘BerSATU: Aplikasi Terintegrasi untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia’ karya Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari ITB.

Sementara dari kategori eksakta terpilih tulisan dengan topik ‘Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin’ oleh Najla Rasikha Putri Harza dari ITS, Surabaya.

Tahun ini, terdapat ratusan karya tulis yang dikirim untuk mengikuti kompetisi di babak final tingkat regional, dan hanya 16 besar yang lolos ke babak final tingkat nasional.

Para finalis tingkat nasional telah melakukan presentasi karya tulis yang diuji langsung oleh dewan juri termasuk Guru Besar IPB Profesor Ronny Rachman.

Baca Juga: Sebagai Atlet Muslim, Karim Benzema Pilih Terapi Bekam

Dalam sambutannya, Profesor Ronny mengatakan, ia gembira karena topik yang diangkat cukup beragam dan relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat.

"Misalnya, memanfaatkan bahan alami untuk pengobatan dan kesehatan, kepedulian terhadap atlet, permasalahan pencemaran lingkungan, permasalahan manajemen energi terbarukan, dan masih banyak lagi," kata Ronny.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI