Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) kembali menyelenggarakan webinar yang mengusung tema “Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif, dan Inovatif”, Selasa (4/10/2022).
Menariknya, partisipan dari kaum muda milenial, yang mana siswa-siswi dari SD, SMP, dan SMA daerah Papua-Maluku, sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Terlihat dari cara mereka ikut serta dengan mengadakan kegiatan “nonton bareng” di aula sekolah untuk mengikuti pelatihan ini. Webinar ini berlangsung kurang lebih 120 menit, di moderatori oleh Idfi Pancani, serta narasumber-narasumber yang sudah ahli dibidangnya; M. Dedi Gunawan (Operation Direction TC Invest), Alex Iskandar, MBA ( Managing Director Im Focus), dan Vizza Darra (Public Figure).
Tercatat data dari kemenkominfo bahwa pengguna aktif media digital di Indonesia sampai januari 2022 telah mencapai 191 juta orang, dan angka ini akan selalu bertambah setiap harinya. Berbagai macam konten setiap hari bermunculan dan diproduksi oleh para penggiat atau konten kreator dari platform media digital masing-masing.
Tidak sedikit konten-konten yang dibuat menyalahi aturan, tidak adanya batas privasi, melanggar hak cipta dan karya intelektual, serta menimbulkan ketidaknyamanan di masyarakat. Tidak sedikit pula, para pengguna yang memanfaatkan media digital sebagai ladang kejahatan, yang sering kita sebut Cybercrime.
Baca Juga: Postingan Reza Arap "Ganteng Tapi Selingkuh" Ramai Dianulir Warganet: Matanya Kena Silinder!
Adanya program pelatihan ini Kemenkominfo ingin anak-anak muda Indonesia bisa menjadi pengguna media sosial yang bijak, kreatif dan inovatif, sehingga konten-konten yang dihasilkan lebih taat peraturan, beragam dan sesuai dengan norma yang berlaku. Untuk itu materi yang diberikan oleh para narasumber berasal dari beragam sudut pandang, seperti budaya, etika, dan keamanan.
Alex Iskandar dalam paparannya menjelaskan, tentang “Etika Bermedia Digital”. “Kita harus menyadari bahwa dalam bermedia sosial kita berinteraksi dengan manusia nyata di jaringan lain oleh sebab itu kita harus mengedepankan integritas kejujuran, menghindari plagiasi, manipulasi dan sebagainya serta mengedepankan netiket yaitu tata krama dalam berinternet dimana kita harus bijaksana dalam bermedia sosial dan diantaranya hindari konten negative,” ucap Alex.
“Untuk sisi kreatif di media sosial itu ada banyak bentuknya dari pengembangan diri sampai pengembangan usaha. Dan, dari sisi inovatifnya kitab bisa gunakan media sosial untuk promosi bisnis hingga pariwisata. Internet juga bisa jadi anugerah dan sumber berkah jika menggunakannya secara bijak dan berpijak pada etika. Sebaliknya, internet bisa jadi sumber musibah jika kita abai dengan etika,” lanjut Alex dalam paparannya.